Keputusan Honda untuk membatalkan investasi dalam kendaraan listrik juga mencerminkan perubahan dalam strategi perusahaan.
Mereka akan lebih memusatkan perhatian pada pengembangan dan produksi mobil bertenaga bensin dan hibrida, yang telah menjadi ciri khas Honda selama bertahun-tahun.
Perusahaan ini akan tetap berkomitmen untuk mencapai target karbon netral pada tahun 2050 dengan meningkatkan efisiensi mesin bensin dan hibrida mereka.
Tanggapan
Pengumuman ini mengecewakan banyak pihak, termasuk pengamat industri dan lingkungan. Kendaraan listrik telah dianggap sebagai langkah penting untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim.
Meskipun banyak produsen mobil utama telah beralih ke kendaraan listrik, Honda menjadi salah satu yang membatalkan rencananya.
Keputusan ini juga dapat berdampak pada pasar kendaraan listrik. Terutama dalam konteks Indonesia, di mana permintaan akan mobil listrik mulai meningkat.
Meskipun Honda telah mencapai kesuksesan dalam berbagai segmen pasar, keputusan untuk tidak berinvestasi dalam kendaraan listrik dapat membuka peluang bagi pesaing lain untuk mengisi kekosongan ini.
Honda mengakui bahwa keputusan ini akan memiliki dampak, tetapi mereka yakin bahwa fokus pada bisnis inti mereka adalah langkah yang benar untuk memastikan keberlanjutan perusahaan di masa depan.
Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya fleksibilitas dan kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan strategi mereka dengan perubahan kondisi pasar. (paa/ads)