Tanaman yang ditanam di tanah yang terkontaminasi, atau diairi dengan air yang terkontaminasi limbah tambang, terbukti mengandung logam dengan konsentrasi tinggi.
“Hewan yang merumput di dataran banjir juga mungkin memakan bahan tanaman dan sedimen yang terkontaminasi, terutama setelah banjir, ketika sedimen segar kaya logam mengendap,” para ilmuwan menjelaskan dalam makalah mereka.
“Dengan perubahan iklim dan semakin seringnya banjir,” Prof Macklin menambahkan, “warisan (polusi) ini akan semakin meluas.”
Prof Jamie Woodward dari Universitas Manchester, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan penelitian tersebut menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh “polusi diam-diam” yang tersimpan di dataran banjir.
Para peneliti menunjukkan dalam studi mereka bahwa penambangan logam merupakan “bentuk pencemaran lingkungan yang paling awal dan paling persisten yang dilakukan umat manusia”. Limbah dari pertambangan mulai mencemari sistem sungai sejak 7.000 tahun yang lalu. (paa/fau)