Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Inflasi Inggris Tak Kunjung Mereda, Ekonom Peringatkan Kenaikan Suku Bunga Hingga 7%

Inflasi Inggris Tak Kunjung Mereda, Ekonom Peringatkan Kenaikan Suku Bunga Hingga 7%
Ilustrasi Inflasi di Inggris. (The Andal Post/Aini)

ANDALPOST.COM – Para ekonom Inggris memperingatkan bahwa, Bank of England perlu mendorong suku setinggi 7% untuk mengatasi inflasi yang tinggi.

Imbauan ini muncul di tengah kekhawatiran adanya lonjakan biaya pinjaman yang dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi.

Kini, kebutuhan rumah tangga memiliki biaya yang meningkat dan tentunya membuat para rumah tangga mengalami tekanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Peningkatan ini muncul dari adanya kenaikan biaya hipotek.

Pernyataan JP Morgan

Bank investasi Amerika Serikat, JP Morgan, mengatakan bahwa ada risiko tekanan inflasi yang terus-menerus dapat membuat bank sentral harus menaikkan suku bunga. Bahkan dengan jumlah yang lebih dari yang diharapkan.

Hal ini terjadi karena pihak pemberi pinjaman hipotek telah menaikkan suku bunga, serta menarik kesepakatan yang lebih murah.

Kesepakatan ini diambil setelah Bank menaikkan suku bunganya menjadi 5% pada bulan Juni lalu, sebagai upaya perjuangan Inggris untuk menurunkan tingkat inflasi tertinggi di G7.

Harapan dari pasar keuangan adalah untuk bank segera menaikkan suku bunga dasarnya di atas 6% sebelum Natal datang.

Perkiraan dari JP Morgan adalah suku bunga akan mencapai puncaknya pada level yang lebih rendah 5,75% pada bulan November.

Namun, bank investasi tersebut juga memperingatkan bahwa suku bunga ini bisa jadi malah lebih tinggi, mungkin hingga 7%.

Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa ekonomi Inggris memiliki risiko akan “pendaratan keras” di tahun depan.

Hal ini merupakan akibat dari adanya lonjakan biaya pinjaman yang memukul kepercayaan bisnis dan juga meningkatkan angka pengangguran.

Prospek Bank merancang kondisi resesi untuk mengatasi inflasi yang sangat tinggi ini muncul karena dari angka yang terlihat, ditunjukkan bahwa selama ini ekonomi Inggris telah bekerja lebih kuat daripada yang diantisipasi dalam beberapa bulan terakhir.

Laporan dari S&P Global dan Chartered Institue of Procurement and Supply

S&P Global dan Chartered Institute of Procurement and Supply, melakukan pemeriksaan kesehatan bulanan pada ekonomi Inggris.

Inflasi Inggris Tak Kunjung Mereda, Ekonom Peringatkan Kenaikan Suku Bunga Hingga 7%
Inflasi di Inggris yang menyebabkan harga bahan makanan naik. (Sumber: AFP Photo via Daily Sabah)

Berdasarkan laporan dari hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan berkelanjutan di sektor jasa Inggris pada bulan Juni.

Ini juga dilengkapi dengan adanya penciptaan lapangan kerja yang naik ke level tertinggi dalam sembilan bulan.

Para ekonom mengatakan bahwa kekuatan di pasar pekerjaan Inggris ini justru menambah tekanan inflasi.

Hal ini terjadi setelah terlihat di catatan pertumbuhan tahunan, rata-rata gaji pekerja naik ke antara tingkat tertinggi dalam dua dekade pada April, di tengah lowongan pekerjaan yang hampir mencapai rekor.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.