Di samping itu, ekonom telah memperingatkan perusahaan untuk membangun kembali margin keuntungan, setelah adanya guncangan harga di tahun lalu, yang merupakan kontributor pada tingginya inflasi di negara tersebut.
Charlie Bean, mantan wakil gubernur Bank of England mengatakan bahwa bank sentral “terlalu lambat untuk bangun”, terhadap risiko inflasi pada tahun 2021 lalu.
Akhirnya, pada Desember 2021, Bank mulai menaikkan suku bunganya dari 0,1%, setelah menurunkan biaya pinjaman ke level terendah, untuk mendukung perekonomian selama pandemi Covid-19.
“Mereka pasti lambat untuk menyadari perlunya penarikan stimulus,” ucap Bean di komite House of Commons Treasury pada Rabu (5/7/2023).
Ia juga menambahkan bahwa ada “cara untuk pergi” dari masalah ini, sebelum tekanan inflasi di pasar kerja akan memudar.
Caranya adalah dengan para pemberi kerja menaikkan upah untuk memikat staf. Kemudian untuk pekerja mencari kenaikan gaji yang lebih besar agar dapat mengimbangi inflasi yang tinggi.
“Ini belum tentu merupakan proses eksplosif, tetapi mungkin butuh waktu cukup lama untuk mati,” tutupnya. (ala/rge)