ANDALPOST.COM – Tiga turis asal Inggris dikabarkan meninggal dunia setelah dinyatakan menghilang dari insiden terbakarnya sebuah kapal pesiar di Laut Merah Mesir pada Senin, (12/6/2023).
Ketiga turis asal Inggris tersebut diketahui merupakan instruktur selam berkualifikasi yang melakukan penyelaman melalui kapal tersebut. Namun saat sedang melakukan aktivitasnya, kapal itu malah terbakar dan telah dikonfirmasi bahwa ketiganya telah meninggal dunia sehari setelah mereka dinyatakan menghilang.
Menurut laporan, ketiganya adalah anggota dari 15 orang pada kelompok instruktur selam berkualifikasi. 12 orang diantaranya sedang mengikuti briefing penyelaman saat kapal mulai terbakar.
Terbakarnya kapal pesiar itu dilihat langsung oleh kapal lain yang tengah berlayar. Dimana, para kapal ini langsung mendekat dan melakukan evakuasi terhadap 12 orang tersebut. Diketahui 14 orang awak kapal lainnya juga dievakuasi saat api mulai membesar.
Kapal itu telah beroperasi sejak tanggal 6 Juni di Laut Merah Mesir.
Para korban yang telah dievakuasi dari kapal itu kemudian dibawa ke resor penyelam terdekat di Marsa Shagra. Resor tersebut berada 21 km (13 mil) di Utara kota Marsa Alam.
Insiden terbakarnya kapal ini juga telah memenuhi media sosial melalui video yang menunjukkan kepulan asap tebal dari atas kapal pesiar disertai dengan api yang kian membesar.
Diperkirakan bahwa terjadinya tragedi ini disebabkan oleh percikan api yang dimulai dari ruang mesin.
Setelah seluruh penumpang yang berada di dalamnya telah dievakuasi, api pada kapal pesiar ini mulai dipadamkan. Setelah itu, para tim penyelidik mulai memasuki tempat kejadian dan melakukan investigasi lebih mendalam.
Berdasarkan keterangan dari tim penyelidik, terjadinya kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik yang diduga telah terjadi sejak 6 Juni, hari pertama dimana kapal itu mulai berlayar di Laut Merah.
Keterangan dari Saksi Mata
Seorang manajer penyelam di Marsa Shagra, Ahmed Maher mengatakan bahwa dirinya melihat sebuah kapal pesiar terbakar dengan kepulan asap tebal.
“Kami melihat asap dari kapal, kapal itu berlayar sekitar 9 km dari pantai,” ujar Ahmed Maher.
Dia kemudian melanjutkan, “Kapal terdekat yang berlayar segera mengevakuasi mereka dan membawa mereka ke darat,” lanjutnya.
Insiden ini merupakan insiden tragis kedua setelah kecelakaan tragis yang menewaskan turis Rusia berusia 23 tahun dalam serangan Hiu.
Akibat dari kedua insiden tragis ini, kini pihak berwenang menutup pantai dari resor El-Gouna di Selatan Teluk Abu Soutama.
Lebih lanjut, dalam mencegah terjadinya insiden tragis kembali, pihak berwenang juga telah melakukan pembatasan aktivitas renang, snorkeling, dan olahraga air lainnya sebelum investigasi insiden ini selesai dilakukan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.