Sidang Kasus Pemecatan Rinderle
Sidang dimulai di bawah undang-undang negara bagian yang melindungi guru dari pemecatan yang tidak dapat dibenarkan. Panel yang terdiri dari tiga pensiunan kepala sekolah akan membuat rekomendasi apakah Rinderle bisa bertahan pada pekerjaannya.
Namun ketiga panel tersebut menyerahkan sepenuhnya putusan tersebut kepada dewan sekolah. Nantinya, dewan sekolah yang akan memutuskan untuk menerima atau mengubah rekomendasi tersebut.
Panel memiliki lima untuk membuat rekomendasi mereka, yang rencananya akan dipilih oleh dewan pada pertemuan mereka berikutnya. Jika keputusan mengenai masa depannya telah diputuskan oleh pihak sekolah, Rinderle dapat mengajukan banding atas pemecatannya ke Dewan Pendidikan negara bagian dan ke pengadilan.
Namun menurut kuasa hukum Rinderle, Craig Goodmark masalah yang dihadapi oleh Rinderle telah merambat ke masalah lain. Menurutnya, bukan hanya masalah terkait aturan wilayah melainkan sudah ada campur tangan politik.
“Itu ada untuk menciptakan kambing hitam politik bagi kepemimpinan terpilih di distrik ini. Membacakan buku anak-anak kepada anak-anak tidak melanggar hukum,” kata Craig Goodmark.
Di pihak sekolah yang diwakili oleh sang pengacara Sherry Culves tetap bersikeras bahwa tindakan dari Rinderle bukan sesuatu yang tepat. Apalagi ia melakukaknnya di kawasan sekolah.
“Memperkenalkan topik identitas gender dan fluiditas gender ke dalam kelas siswa kelas dasar tidak pantas dan melanggar kebijakan distrik sekolah,” kata Sherry Culves, pengacara distrik sekolah. (paa/ads)