Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kebijakan Baru Unilever Memperbolehkan Karyawan Rusia Wajib Militer

Kebijakan Baru Unilever Memperbolehkan Karyawan Rusia Wajib Militer
Pabrik Unilever di Rusia. (Sumber: ufo.arlift.ru via T Adviser)

Tekanan Perusahaan Internasional

Tidak hanya Unilever, tetapi perusahaan Barat lainnya berada di bawah tekanan untuk keluar dari Rusia, sejak dilakukannya invasi ke Ukraina.

Kebijakan Baru Unilever Memperbolehkan Karyawan Rusia Wajib Militer
Kumpulan perusahaan global yang masih menetap untuk mengoperasikan bisnisnya di Rusia pada 9 Maret 2022 Sumber Twitter/@A_SHEKH0VTS0V)

Namun, seperti yang sudah disampaikan, Unilever mengatakan bahwa ini “tidak mudah”.

Mereka mengatakan bahwa jika perusahaannya meninggalkan operasi, mereka akan “diambil alih dan kemudian dioperasikan” oleh negara Rusia.

Unilever mengakui bahwa perusahaan belum berhasil menemukan cara untuk menjual bisnis yang “menghindari negara Rusia memperoleh keuntungan lebih lanjut, dan yang melindungi rakyat kami”.

Dikatakan bahwa tidak ada jalan maju yang “diinginkan”, tetapi mereka terus menjalankan bisnis dengan “batasan ketat” adalah pilihan terbaik saat ini.

Namun atas hal ini, Proyek Solidaritas Ukraina, yang merupakan bagian dari B4Ukraine, mengatakan bahwa tanggapan dari Unilever ini “mengejutkan”.

“Suatu hari Anda membuat es krim, hari berikutnya Anda bersiap untuk garis depan. Anda tidak dapat mengatakan bahwa Unilever tidak menawarkan pengalaman kerja yang bervariasi kepada karyawannya,” tutur juru kampanye Valeriia Voshchevska.

“Jika ini melindungi pekerja Anda, saya tidak suka melihat seperti apa membahayakan mereka,” tutupnya. (ala/lfr)