Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kim Jong Un Perintahkan Peningkatan Drastis Produksi Rudal Korea Utara

Presiden Korea Utara Kim Jon Un baru-baru ini berkunjung ke pabrik-pabrik pembuatan senjata. (Foto: KCNA via Reuters)

ANDALPOST.COM — Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memeriksa pabrik-pabrik amunisi andal, termasuk pabrik produksi rudal taktis, Senin (14/8/2023).

Kim Jong Un pun memerintahkan peningkatan drastis produksi rudal, peluru peluncur roket, dan senjata lainnya, menurut media pemerintah.

Inspeksi yang dilakukan Kim pada hari Senin merupakan serangkaian kunjungannya ke fasilitas pertahanan. Di mana ia menekankan produksi senjata secara massal.

Seruan Kim itu lantaran Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mempersiapkan latihan militer tahunan. Korea Utara memandang hal itu sebagai latihan invasi.

Terlebih, para pejabat AS mengatakan mereka yakin Rusia mencari senjata Korut untuk perangnya dengan Ukraina.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi mengatakan Kim mengunjungi pabrik yang memproduksi rudal taktis, platform peluncuran seluler, kendaraan lapis baja, dan peluru artileri.

Selama kunjungan di pabrik rudal, Kim Jong Un menyampaikan tujuan yakni meningkatkan produksi secara drastis.

Peningkatan kapasitas produksi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan unit militer garis depan, kata KCNA.

“Tingkat kualitatif persiapan perang bergantung pada perkembangan industri amunisi dan pabrik memikul tanggung jawab yang sangat penting dalam mempercepat persiapan perang Tentara Rakyat Korea,” kata Kim, menurut laporan tersebut.

Kim Jong Un (Foto: KCNA via Reuters)

Mengunjungi pabrik-pabrik lain, Kim menyerukan untuk membangun truk peluncur rudal yang lebih modern. Ia juga mendesak peningkatan produksi peluru peluncur roket berkaliber besar pada tingkat eksponensial.

“Kim juga mengendarai kendaraan lapis baja tempur baru,” beber KCNA.

Presiden Korut itu juga berfokus pada perluasan persenjataan nuklir dan misilnya sejak diplomasi berisiko tinggi dengan mantan Presiden AS Donald Trump runtuh pada 2019 silam.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.