Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook pada hari Rabu (19/4), Kementerian Kesehatan Sudan mengatakan, 16 rumah sakit terpaksa ditutup di negara bagian Khartoum.
Mereka memperingatkan sistem kesehatan di kota itu tengah menghadapi kehancuran total jika konflik terus berlanjut.
Terlebih, kedua pihak yang bertikai menggunakan atap rumah sakit sebagai markas guna meluncurkan senjata berat.
“Rumah Sakit Al-Saha di Khartoum timur ditempati oleh Pasukan Dukungan Cepat dan Rumah Sakit Pendidikan Al-Shaab ditempati oleh angkatan bersenjata Sudan,” terang Attia seperti dikutip dari Al Jazeera.
Attia juga mengatakan rumah sakit pun kekurangan peralatan, obat-obatan, serta kantong darah.
Mahasiswa Turut Terdampak
Pertempuran sengit dan pengeboman udara telah melanda daerah di mana Universitas Khartoum berada, menjebak banyak mahasiswa di dalam ruangan.
Pada Senin (17/4), para mahasiswa berusaha untuk mengevakuasi universitas, mengakibatkan satu orang tewas dan satu lainnya luka parah.
Video yang dibagikan secara luas menunjukkan salah satu upaya evakuasi. Dimana mahasiswa merangkak melalui lubang di dinding bata sementara yang lain memanjat pagar logam di atasnya.
Sejumlah pria di antara mereka nampak membawa senjata dan membantu mahasiswa dari lantai.
Sekelompok orang di sisi lain tembok, dikelilingi oleh pepohonan, dengan sabar menunggu dalam antrian guna keluar dari tempat tersebut. (spm/ads)