ANDALPOST.COM – Tragedi terbaliknya kapal migran yang memuat puluhan penumpang pada Rabu 14 Juni pekan lalu pada pekan lalu semakin meningkat. Hal tersebut diketahui setelah kembali ditemukannya tiga mayat pada Senin, (19/6/2023).
Atas penemuan korban yang menambah tersebut mengkonfirmasi jumlah korban yang didapati hingga saat ini berjumlah 81 orang.
Diketahui bahwa kapal kayu yang digunakan oleh para migran yang tenggelam di Laut Mediterania itu melakukan perjalanan yang di mulai dari Libya. Menurut laporan, kapal tersebut dan seharusnya memiliki tujuan akhir di Italia.
Tragedi kapal tersebut menyebabkan meninggalnya puluhan migran. Dalam hal ini, pihak yang sudah ditetapkan sebagai tersangka akan menghadapi pengadilan di Yunani pada minggu ini.
Tidak hanya persidangan yang dilakukan di Yunani, beberapa tersangka yang didapati di Pakistan juga sudah mulai di tahan dan diproses secara hukum.
Dari keseluruhan jumlah penumpang yang berada pada kapal yang berujung karam di Laut Mediterania tersebut, dikatakan bahwa terdapat 104 orang yang dinyatakan selamat.
Proses Hukum Tersangka
Para tersangka kasus penyelundupan para migran berjumlah sembilan orang dan telah menyiapkan pengacara mereka untuk melakukan persidangan di Yunani minggu ini.
Dijelaskan juga bahwa seluruh pengacara dari sembilan tersangka penyelundupan migran tersebut merupakan orang Mesir.
Berdasarkan kantor berita lokal Yunani, mengatakan bahwa terdapat permintaan yang diajukan oleh para pengacara dari para tersangka. Mereka meminta penundaan proses hukum hingga hari Selasa 27 Juni 2023 pekan depan.
Terdapat juga pemberitaan yang mengatakan bahwa salah satu pengacara yakni, Athanasios Iliopoulos.
Ia menegaskan bahwa tersangka yang dibelanya membantah atas tuduhan penyelundupan migran yang dijatuhkan atasnya.
Adapun pengakuan lain bahwa tersangka yang membantah tuduhan tersebut merupakan seorang korban. Menurut pengakuannya, ia juga sebenarnya sudah membayar untuk dijanjikan dibawa ke Italia.
“Dia meninggalkan negaranya mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa karena kesulitan ekonomi,” kata pengacara Athanasios Iliopoulos.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.