Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

KTT Arab-Islam Tolak Alibi Pembenaran Perang Gaza sebagai Pembelaan Diri Israel

Para pemimpin Arab dan Muslim menyerukan segera diakhirinya perang Gaza di pertemuan puncak. (Foto: AFP)

Sementara Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas menyoroti bahwa selain Gaza, serangan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki juga meningkat. Juga meminta Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri agresi pendudukan, pelanggaran, serta penodaan situs suci Israel.

“Tidak ada solusi militer dan keamanan yang dapat diterima karena semuanya telah gagal. Kami dengan tegas menolak segala upaya untuk mengusir warga kami dari Gaza atau Tepi Barat,” imbuhnya.

Di sisi lain, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mempertanyakan sampai kapan masyarakat internasional akan memperlakukan Israel seolah-olah berada di atas hukum internasional.

“Dunia internasional tetap kebal terhadap semua kejadian ini. Siapa yang bisa membayangkan bahwa rumah sakit akan dikepung publik pada abad ke-21?”  tanyanya.

Kesepakatan

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan pertemuan gabungan Liga Arab dan OKI diadakan sebagai tanggapan terhadap keadaan luar biasa yang terjadi di Jalur Gaza. Ketika negara-negara merasa perlu untuk menyatukan upaya dan mengambil sikap kolektif yang bersatu.

OKI mencakup negara-negara anggota dari seluruh dunia Islam, termasuk tetangga wilayah Palestina, Mesir dan Yordania, Lebanon, Turki, dan Irak.

Abdel Fattah el-Sisi, presiden Mesir, menekankan bahwa kebijakan hukuman kolektif dengan pembunuhan, pengepungan dan pemindahan paksa, tidak dapat diterima.

“Ini tidak bisa diartikan sebagai pembelaan diri dan harus segera dihentikan,” kata Fattah.

Ketika Iran berulang kali memperingatkan bahwa ruang lingkup perang akan meluas jika Israel tidak menghentikan serangannya, Presiden Ebrahim Raisi juga menghadiri pertemuan di Riyadh, menandai kunjungan pertama presiden Iran dalam 11 tahun.

“Pemboman buta terhadap Gaza harus dihentikan,” kata Raisi.

“Pemerintahan Islam harus menunjuk tentara rezim pendudukan dan agresor (Israel) sebagai organisasi teroris,” tuturnya. (spm/ads)