ANDALPOST.COM – Konferensi tingkat tinggi (KTT) dari tujuh negara maju dunia untuk tahun 2023 telah dimulai. Pada pertemuan ini banyak agenda-agenda penting dunia yang dibahas oleh para elit ekonomi dunia tersebut.
Dalam pelaksanaan KTT G7 2023, selain tujuh negara anggota, ada beberapa negara yang ikut ambil bagian dalam KTT ini. Hal ini juga sudah menjadi tradisi KTT G7 di beberapa tahun belakangan.
Di tahun ini, Dua perwakilan Uni Eropa (UE) juga bergabung. Selain itu, Para pemimpin Australia, Brasil, Komoro (ketua Uni Afrika), Kepulauan Cook (ketua Forum Kepulauan Pasifik), India (presiden G20), india (ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara), Korea Selatan dan Vietnam diundang pada tahun ini.
Organisasi penting dunia seperti para pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Internasional, Dana Moneter Internasional, Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Perdagangan Dunia juga ada dalam daftar tamu.
Pembahasan KTT G7 2023
Ada beberapa masalah utama yang akan dibahas dalam KTT G7 tahun ini. Pembahasan mulai dari masalah serangan Rusia ke Ukraina, perdagangan China, ekonomi dunia, perbatasan, hingga ancaman iklim yang akan melanda seluruh dunia. Harapannya KTT G7 tersebut bisa menjadi wadah dimana masalah-masalah tersebut dapat terselesaikan.
Baru sekitar dua hari berjalan, masalah baru tercipta dari pembahasan KTT G7 tersebut. Kecaman dari anggota KTT G7 kepada Rusia membuat Rusia buka suara dan tidak terima dinilai sebagai ancaman.
Dalam KTT G7 tersebut memang beberapa negara sudah mulai mengeluarkan sanksi kepada Rusia. Seperti yang dilakukan oleh Inggris.
Lewat Perdana Menterinya Rishi Sunak mengumumkan kalau Inggris tidak lagi akan melakukan impor berlian dan logam dari Rusia, termasuk tembaga, aluminium, dan juga nikel. Hal tersebut dibagikan juga oleh Rishi Sunak melalui media sosial Twitternya.
Dalam postingannya, Rishi Sunak juga menyampaikan bahwa pihaknya memastikan hal terpenting yang dapat dilakukannya adalah kemenanngan Ukraina untuk perdamaian dan keamanan global.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.