Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Manuver PKB di Sumut Hingga Narasi Pemimpin dari Rakyat Jelata

Cak Imin Ketua PKB mulai aktif kembali menghadiri rentetan acara musyawarah partai di tiap wilayah. (Design by @salwadiatma)

ANDALPOST.COM- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memberikan pernyataan mengejutkan pada Minggu (18/12/2022) kemarin.

Adapun pernyataan tersebut disampaikan kala mengikuti senam massal bersama ribuan kader di halaman Istana Maimun, Kota Medan.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan Cak Imin untuk menarik simpatisan.

Cak Imin langsung membakar semangat jelang pesta demokrasi dengan menanyakan kabar mereka selama ini.

Simpatisan kemudian menjawab jika nasib mereka selama ini tidak baik-baik saja.

Oleh karena itu, Ketua Umum PKB mengajak semua hadirin untuk mengubah nasib mereka.

Cak Imin mengajak mereka untuk merapatkan barisan dan membakar semangat mereka, dengan mengatakan bahwa tidak ada yang bisa mengubah nasib selain mereka selain diri sendiri.

“Mari rapatkan barisan bersama saya dan PKB, ubah nasib kita lebih baik dibanding hari ini,” ungkap Cak Imin dikutip dari Tempoe (20/12/2022).

“Jangan titipkan nasib kita pada orang lain, titipkan pada diri kita sendiri. Saya tahu yang nasibnya agak baik sedikit di sini, yang agak baik itu yang di sana-sana, tuh,” katanya.

Setelah membakar semangat para hadirin, Cak Imin kemudian mempromosikan Ketua DPW PKB Sumut yakni Jafar Sukhairi Nasution.

Selanjutnya, Cak Imin mendoakan agar Jafar mampu menjadi pemimpin baik di masa depan Sumut.

Tidak lupa di depan simpatisan Cak Imin mengobarkan dukungannya untuk menjadikan Jafar memenangkan Pemilu 2024 dan menjadi gubernur.

Kepemimpinan Jafar menurut Cak Imin tidak diragukan mengingat saat ini dirinya diamanahi menjadi Bupati Mandailing Natal (Madina).

Sedangkan ketika menjadi Ketua DPW PKB Sumut, Jafar mampu menggantikan posisi Ahmad Iman Syukri untuk periode 2021-2024.

Keyakinan tersebut muncul karena menurut Cak Imin, jika orang-orang PKB adalah rakyat jelata.

Notabene mereka paham betul bagaimana kesulitan yang dihadapi rakyat sehingga mampu tentukan keputusan yang tepat.

Narasi tersebut dikobarkan oleh Cak Imin jika mulai saat ini pemimpin di Indonesia harus dari golongan rakyat jelata.

“Kalau dari golongan orang menderita yang jadi pemimpin, Insya Allah akan memikirkan rakyatnya yang menderita. Mulai hari ini, pemimpin kita harus dari golongan sendiri, dari rakyat sendiri, itulah tujuan kita berkumpul hari ini,” ucap Cak Imin.

Sementara itu, melihat Pemilu 2024 semakin di depan mata, membuat Cak Imin mulai melakukan manuver.

Ketua PKB tersebut mulai aktif kembali menghadiri rentetan acara musyawarah partai di tiap wilayah.

Terbukti setelah datang menuju di Istana Maimun, Cak Imin menghadiri Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil).

Diketahui acara Muspimwil menjadi ajang evaluasi untuk menyusun langkah menjadi kekuatan besar. Dirinya yakin dan optimistis setiap daerah pemilihan (dapil) di Sumut akan terisi. 

“Saya minta seluruh jajaran cabang, kader bergerak, manfaatkan waktu yang tinggal satu tahun. Sumatera Utara ini potensinya sangat besar, kader-kader muda semakin banyak,” imbuhnya.

Manuver Cak Imin ini disinyalir ingin meningkatkan target kemenangan di Pemilu 2024 mendatang.

Pria yang akrab disapa Gus Ami ini, menginginkan 100 kursi DPR RI dan pasangan calon presiden yang diusung menang. Kalau untuk seluruh Indonesia, dia ingin 2.000 kursi.

Langkah ini bukanlah hal mustahil untuk diwujudkan PKB, pasalnya sebelumnya partai nomor urut satu ini memperoleh, 13,7 juta suara, 50 DPR RI, 180 DPRD provinsi, 1.500-an DPRD kabupaten dan kota, serta 50 kepala daerah.

Lantas apakah manuver di Sumut ini efektif mengingat mereka hanya punya 3 kursi di DPR RI,  8 kursi DPRD Sumut, dan 100 kursi di DPRD kabupaten dan kota.

Saat ini, PKB terus melakukan konsolidasi ke wilayah-wilayah yang punya basis pendukung kuat.

Hal ini bertujuan agar Cak Imin mampu memiliki suara dan meningkatkan elektabilitasnya.

Pasalnya sejauh ini PKB hanya menjadi sekutu partai besar untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakilnya.

Oleh karena itu, jika elektabilitas Cak Imin naik, bukan tidak mungkin menjadi bakal calon Presiden.

(PAM/FAU)