ANDALPOST.COM – Menjelang liburan akhir tahun, banyak orang berencana untuk bepergian ke luar negeri. Terlebih, setelah lebih dari dua tahun pandemi COVID-19.
Di samping itu, banyak negara menyambut kembali pengunjung usai melonggarkan atau mencabut pembatasan masuk COVID-19.
Namun pada saat yang sama, varian baru COVID-19 telah bermunculan di seluruh dunia. Sehingga, perusahaan asuransi memberikan saran bagi pelancong untuk memastikan mereka mendapatkan perlindungan yang tepat saat memilih paket asuransi perjalanan.
Apakah Perlindungan Asuransi COVID-19 Penting?
Direktur Layanan Keuangan di Prudential dan agen resmi AIG Singapura, Alan Wong, mengatakan rencana asuransi perjalanan dengan pertanggungan COVID-19 sangat diperlukan.
Ia menjelaskan bahwa seseorang sangat mungkin tertular COVID-19 sebelum dan selama perjalanan.
Jika memiliki perlindungan asuransi, maka akan ada jaminan mengenai biaya pengobatan pembatalan perjalanan dan penundaan perjalanan. Ditambah, pembatasan perjalanan, dan tunjangan karantina diagnosis COVID-19 di luar negeri.
Winnie Loh, seorang Pendiri dan Direktur Ad Maiora, sebuah agen asuransi, setuju bahwa perlindungan COVID-19 itu sangat diandalkan. Ia juga mencatat bahwa jumlah kasus COVID-19 meningkat di banyak negara.
Apa yang Harus Diperhatikan dalam Cakupan COVID-19?
Alan Wong merekomendasikan agar para pelancong memperhatikan batas cakupan COVID-19 dalam polis asuransi perjalanan mereka. Khususnya, untuk memeriksa apakah itu cukup untuk menutupi biaya pembatalan tiket pesawat, akomodasi, dan rencana perjalanan seseorang.
“Misalnya tiket pesawat Rp 34 juta dan biaya akomodasi Rp 22 juta tetapi batas pembatalan perjalanan hanya Rp 28 juta. Jadi hanya sebagian biaya yang ditanggung, papar Alan, dilansir oleh CNA.
Senada dengan Alan, Chandramogan seorang perencana keuangan senior eksekutif dengan Great Eastern Singapore juga mengatakan hal tersebut.
Chandramogan menuturkan penting untuk mengetahui batas manfaat yang termasuk dalam asuransi perjalanan.
“Mungkin ada kasus di mana seseorang bisa turun karena COVID-19 dan mungkin perlu membatalkan. Menunda perjalanan atau mengalami gangguan perjalanan baik sebelum, selama atau setelah perjalanan,” terang Chandramogan.
“Untuk situasi seperti itu, perusahaan asuransi akan mengganti biaya berdasarkan sub-batas (the) plan untuk biaya yang dikeluarkan selama situasi ini,” sambung Chandramogan.
Chandramogan juga menambahkan, destinasi wisata juga harus jelas guna membuat rencana yang matang.
“Misalnya, di AS, biaya medis bisa gila-gilaan dan tergantung pada jenis rumah sakit dan jumlah hari, Anda mungkin mengeluarkan biaya yang cukup besar,” jelasnya.
Apa Kesalahan Umum yang Harus Dihindari?
Beberapa kesalahan umum yang dilakukan para pelancong, adalah memilih polis asuransi perjalanan termurah yang tersedia tanpa memastikan bahwa cakupannya memadai.
Chandramogan mengatakan bahwa seseorang mungkin terinfeksi COVID-19 saat berada di luar negeri, dan tergantung pada langkah-langkah serta protokol COVID-19 di negara tersebut. Sehingga, bukan tidak mungkin Anda akan dikenakan tagihan sangat besar.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.