ANDALPOST.COM – Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saling berikan komentar.
Hal ini bermula dari kedekatan Budiman dengan bakal Capres Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. Budiman terbaru bahkan mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo. Padahal PDIP memiliki kandidat sendiri yakni ganjar Pranowo.
Bahkan, Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto telah mendeklarasikan relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).
Mengenai dukungan tersebut Megawati memiliki sikap. melihat kadernya yang mulai mengambil jalan alternatif, Megawati tidak mau terbawa suasana panas. Dia memilih bersikap santai. Mengingat manuver seperti yang dilakukan oleh budiman memang hal lumrah dalam dunia politik tanah air.
Megawati kemudian mengibaratkan seperti saat Presiden Joko Widodo menanyakan hal serupa. Ketika itu dia menjawab jika politik seperti orang berdansa.
“Saya ditanya, ‘Bu, suasana nanti ketika akan Pemilu menurut Ibu seperti apa?’ Saya jawab, Bapak tahu enggak kalau orang berdansa?’,” ungkapnya di kantor DPD PDIP DIY, Selasa (22/8/2023).
“Dansa bisa berdiri, berduaan (berpasangan) bisa ramai-ramai, slow motion, ada zumba, rock n roll, dan bisa ganti-ganti pasangan,” lanjut Megawati.
Apa yang dikatakan Presiden ke-5 RI menjadi sinyal sindiran kepada Budiman mengingat situasinya saat ini yang justru dengan Prabowo.
Padahal secara latar belakang kedua adalah rival di peristiwa 1998 kala terjadi demo besar-besar. Kini keduanya justru berastu dan Prabowo bergabung bersama relawan Prabu
Respon Budiman Sudjatmiko
Sementara itu, Budiman juga turut berpendapat atas apa yang disampaikan oleh Megawati. Mantan aktivis 98 itu menilai jika Megawati adalah politisi senior sehingga paham betul bagaimana situasinya.
“Bu Mega kan itu menceritakan bagaimana dinamika Pilpres seperti orang berdansa,” ujar Budiman kepada wartawan (23/8/2023).
“Jadi saya ingin mengatakan dari pernyataan Bu Mega, bahwa beliau memahami dinamika ini.”
“Itu menunjukkan jika beliau memang sudah berada dalam level kematangan untuk menanggapi situasi politik.”
“Saya pikir kita butuh dialektika yang dingin terkait dinamika politik seperti ini, agar ke depan nantinya kita tidak tegang.”
“Pertemuan saya kan dengan Pak Prabowo adalah semangat persatuan nasional,” pungkasnya.
Megawati memang bersikap santai dengan sikap Budiman, akan tetapi sistem dan aturan parpol tetap dijalankan. Budiman kini hanya menunggu untuk mendapat sanksi tegas dari PDIP terkait ulahnya.
Meskipun di lain sisi Budiman juga dengan lantang siap bertanggungjawab atas segala resiko yang bakal dia hadapi. Kemungkinan terburuk adalah Budiman bakal mendapat sanksi pemecatan sebagai kader dari PDIP.
“Ya tunggu aja jangan berandai-andai. Ini kan situasi dinamis, kalau ada risiko ya tentu saja saya nggak akan lari dari tanggung jawab,” kata Budiman di sela acara deklarasi relawan Prabu di Marina Convention, Semarang Jumat (18/8/2023).
“Ya saya kalau membayangkannya saja saya sedih, karena PDIP adalah partai yang saya dukung sejak kecil sejak kelas enam SD bahkan.”
“Tapi saya tahu juga bahwa ada Tuhan yang lebih besar yang menurut saya Indonesia akan jalan terus dengan figure kepemimpinan baru yang strategis.”
“Dan saya percaya itu kepada Pak Prabowo,” tutupnya. (pam/fau)