ANDALPOST.COM – Sejumlah menteri energi dari negara-negara Uni Eropa (UE) telah menyetujui batas harga gas guna memerangi krisis energi yang terjadi di Eropa.
Sebelum memutuskan hal tersebut, mereka telah melakukan pembicaraan selama berminggu-minggu terkait tindakan darurat yang perlu dilakukan. Pembicaraan ini memang telah memecah opini di seluruh blok karena berusaha menjinakkan krisis energi.
Kepresidenan Dewan Eropa, Ceko, yang mewakili negara-negara anggota mengungkapkan bahwa kesepatan telah terjadi di Brussel, Senin (19/12/2022).
Kesepatan pembatasan tersebut merupakan upaya terbaru oleh 27 negara UE untuk menurunkan harga gas yang kian melambung tinggi.
Tingginya harga gas telah menggelembungkan tagihan energi warga dan mendorong rekor inflasi tertinggi tahun ini. Terutama setelah Rusia menghentikan sebagian besar pengiriman gasnya ke Eropa.
Dilansir oleh Reuters, para menteri andal sepakat untuk memicu batas jika harga telah melebihi Rp2,9 juta per megawatt selama tiga hari. Mereka akan mulai melihatnya pada kontrak bulan depan di pusat gas Dutch Title Transfer Facility (TTF). Pembatasan harga gas tersebut kemudian akan dimulai pada 15 Februari mendatang.
Usai diterapkan, pembatasan harga akan mencegah perdagangan dilakukan pada kontrak TTF bulan depan dengan harga lebih dari Rp577 ribu per MWh di atas tingkat referensi berdasarkan penilaian harga gas alam cair (LNG) yang ada.
Menyusul pengumuman kesepakatan tersebut, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menjelaskan bahwa keputusan itu merupakan serangan terhadap harga pasar.
“Ini adalah pelanggaran terhadap penetapan harga pasar, pelanggaran terhadap proses pasar, setiap rujukan ke batas (harga) tidak dapat diterima,” terang Peskov.
Keamanan Energi
Negara-negara UE telah bersatu melalui sembilan putaran sanksi terhadap Rusia atas perang yang mereka lakukan terhadap Ukraina.
Langkah atau upaya hemat energi memang telah dilakukan guna menghindari kekurangan bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan listrik, pemanas rumah dan pabrik listrik.
Namun, hingga hari Senin kemarin, mereka belum juga membuat kesepakatan mengenai penetapan batas harga yang rumit untuk gas alam.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.