Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

New Zealand Resmi Keluarkan UU Larangan Rokok Bagi Generasi Mendatang

New Zealand mengeluarkan undang-undang yang berisi larangan merokok bagi generasi mendatang. (Sumber: BBC)

ANDALPOST.COM – New Zealand resmi mengeluarkan undang-undang (UU) yang melarang rokok bagi generasi mendatang dimulai pada tahun depan. Negara tersebut akan melarang penjualan tembakau ke generasi berikutnya sebagai langkah untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Kebijakan baru itu mengatur siapa pun yang lahir setelah tahun 2008 tidak dapat membeli rokok atau produk tembakau seumur hidup mereka.

“Kami ingin memastikan kaum muda tidak pernah mulai merokok,” kata Menteri Kesehatan Dr. Ayesha Verall.

Langkah tersebut merupakan bagian dari tindakan keras terhadap kebiasaan merokok yang diumumkan oleh kementerian kesehatan New Zealand, Kamis (08/12/2022).

Dokter dan pakar kesehatan lainnya di New Zealand menyambut baik UU andal tersebut karena dinilai mampu mengurangi akses ke tembakau dan membatasi kadar nikotin dalam rokok.

“Ini akan membantu orang berhenti atau beralih ke produk yang lebih aman dan mengurangi kemungkinan orang muda kecanduan nikotin,” kata Prof. Janet Hook dari Universitas Otago.

Kendati begitu, kebijakan baru tersebut mendapat tanggapan beragam dari publik di New Zealand.

“Saya rasa itu langkah yang bagus, sungguh. Karena saat ini banyak anak kecil berjalan-jalan dengan asap di mulutnya,” kata seorang pria dikutip dari kantor berita Reuters.

“Dan itu juga baik untuk diriku sendiri karena aku bisa menghemat lebih banyak uang,” imbuhnya.

Tetapi di sisi lain, terdapat peringatan bahwa kebijakan baru tersebut dapat menciptakan pasar gelap tembakau.

“Ini semua 100 persen teori dan 0 persen substansi,” terang Sunny Kaushal, ketua Dairy and Business Owners Group.

“Akan ada gelombang kejahatan. Geng dan penjahat akan mengisi celah yang ada,” ungkap Kaushal.

New Zealand bertekad untuk mencapai tujuan guna mengurangi ingkat merokok nasionalnya menjadi 5 persen pada tahun 2025 mendatang.

Tetapi, tujuan utama negara tersebut ialah menghilangkan konsumsi rokok, sehingga terbebas dari bahaya nikotin dan asap rokok.

Saat ini, 13 persen orang dewasa di New Zealand memiliki kebiasaan merokok. Bahkan, angka tersebut meningkat hampir sepertiga dari jumlah penduduk New Zealand. Alhasil, banyak warga di sana menderita penyakit hingga kematian yang lebih tinggi.

Kementerian Kesehatan New Zealand mengatakan merokok menyebabkan satu dari empat kanker dan tetap menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah untuk lima juta penduduknya.

Industri rokok memang telah menjadi target legislator selama lebih dari satu dekade. Sebagai bagian dari tindakan keras yang diumumkan, pemerintah juga memperkenalkan kontrol tembakau besar-besaran.

Pemerintah akan membuat regulasi, termasuk salah satunya yakni membatasi secara signifikan di mana penjualan rokok akan dihapus dari supermarket atau toko.

Jumlah toko yang diizinkan untuk menjual rokok akan dikurangi secara drastis di bawah 500 dari sekitar 8.000 sekarang ini.

Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir vaping atau rokok elektrik penghasil uap yang juga mengandung nikotin telah menjadi tren lebih populer di kalangan generasi muda daripada rokok.

Meskipun begitu, pihak otoritas kesehatan New Zealand memperingatkan bahwa vaping bukannya tidak berbahaya bagi kesehatan.

Para peneliti telah menemukan agen penyebab kanker yang berbahaya dalam cairan rokok elektrik tersebut.

Sayangnya, pada tahun 2017 negara tersebut mengadopsi vaping sebagai cara untuk membantu perokok berhenti merokok.

(SPM/MIC)