Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Paus Fransiskus Sambangi Hungaria, Dorong Aksi Amal Berkelanjutan

Paus Fransiskus (Foto: Bernadett Szabo/Reuters)

Pengungsi dari Negara Lain

Sementara itu, pemerintah nasionalis Hungaria memang menerapkan kebijakan anti-imigrasi yang membuat pencari suaka kesulitan untuk memasuki negara tersebut. Khususnnya melalui perbatasan di bagian selatan.

Peraturan tersebut justru menyebabkan perselisihan hukum berkepanjangan dengan Uni Eropa.

Disisi lain, Perdana menteri konservatif populis, Viktor Orban menuturkan bahwa migrasi mengancam pergantian budaya Kristen di Eropa.

Orban yang telah menjabat sejak 2010 silam telah melancarkan berbagai kampanye pemilu mengenai kebijakan anti-imigrasi tersebut.

Sementara pemerintah Orban secara konsisten menolak pencari suaka dari Timur Tengah dan Afrika. Sekitar 2,5 juta orang Ukraina yang melarikan diri dari perang di negara mereka menemukan pintu terbuka.

Pasalnya, sebanyak 35.000 pengungsi tetap berada di Hungaria dan telah mendaftar untuk mendapatkan perlindungan sementara di sana.

Meski begitu, bantuan keuangan bagi para pengungsi dari Ukraina hanya sedikit.

Lebih sedikit orang Ukraina yang memilih untuk tinggal di Hungaria dibandingkan negara lain manapun di Eropa Timur kecuali Belarusia.

Paus Fransiskus (Foto: REUTERS/Remo Casilli)

Di sisi lain, Paus Fransiskus memuji Gereja Katolik Hungaria karena memberikan bantuan kepada orang-orang yang melarikan diri dari perang dan mendesak aksi amal berkelanjutan.

Ia mendengar dari anggota keluarga Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia, melakukan perjalanan berhari-hari untuk mencapai Hungaria.

Seorang pengungsi asal Ukraina bernama Oleg Yakovlev pun memutuskan untuk membawa istri. Serta lima anaknya ke Hungaria dan mendapat sambutan baik.

“Bagi kami dan anak-anak kami, Hungaria telah menjadi awal dari kehidupan baru, sebuah kemungkinan baru,” kata Yakovlev kepada Paus Fransiskus.

“Di sini, kami disambut, dan kami menemukan rumah baru,” ungkapnya. (spm/ads)