Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pemilu Khusus Patriot di Hong Kong Gagal, Jumlah Pemilih Sangat Rendah

Relawan berkampanye untuk partainya selama pemilihan dewan distrik di Hong Kong, 10 Desember 2023. (Foto: Reuters/Tyrone Siu)

Satu Sisi

Para anggota dewan di 18 distrik di Hong Kong sebagian besar menangani permasalahan lokal. Seperti sanitasi, jalur transportasi, dan fasilitas umum.

Seorang wanita berjalan melewati kios penjual yang dipasang poster kampanye kandidat pemilihan dewan distrik di Hong Kong, Tiongkok pada 9 Desember 2023. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)

“Namun setelah pemilu hari Minggu, mereka akan berperilaku seperti badan konsultasi lokal, dan dalam praktiknya akan menjadi ruang gaung pemerintah”, kata Kenneth Chan, ilmuwan politik di Hong Kong Baptist University.

“Ini adalah tentang mencapai 100 persen kendali politik,” katanya.

Para pejabat senior mengindikasikan bahwa partisipasi pemilih bukanlah hal yang menjadi perhatian utama.

Erick Tsang, menteri urusan konstitusional yang mengawasi pemilu mengatakan tingkat partisipasi pemilih tidak dapat menjadi indikator keberhasilan sistem baru.

Beberapa warga menyatakan apatis terhadap latihan jelang pemilu.

“Apa gunanya memilih? Suasana politik sepihak,” kata seorang warga bermarga Ng.

Lebih dari 12.000 petugas polisi dikerahkan di seluruh kota untuk mencegah gangguan dalam pemilu, menurut media lokal.

Enam orang ditangkap pada hari Minggu, termasuk tiga aktivis dan sepasang suami istri, salah satunya bekerja untuk pemerintah.

Liga Sosial Demokrat, salah satu kelompok oposisi terakhir yang tersisa di kota tersebut mengatakan mereka berencana untuk melakukan protes dan tiga anggotanya diikuti dari rumah serta ditangkap oleh polisi di Distrik Pusat kota tersebut.

Polisi awalnya menuduh ketiganya berusaha menghasut orang lain untuk mengganggu pemilihan dewan distrik.

Kemudian menyerahkan mereka ke Komisi Independen Anti Korupsi (ICAC) karena dicurigai menghasut orang lain untuk tidak memilih.

Liga menyebut penangkapan itu sangat ironis dan konyol.

Secara terpisah, ICAC mengatakan pihaknya telah menangkap sepasang suami istri dan seorang perempuan, yang tidak memiliki hubungan keluarga. Sebab memposting ulang atau meninggalkan komentar di postingan media sosial berupa hasutan untuk tidak memberikan suara pada pemilu kali ini. (spm/ads)