Ia membeberkan bahwa sementara Interpol tidak lagi bertindak atas seruan Mesir untuk menangkap para pembangkang politiknya. Pemerintah el-Sisi telah menemukan jalan lain guna menangkap aktivis nan vokal.
“Kami tahu bahwa Mesir menggunakan platform kementerian dalam negeri Arab untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan. Dan menangkap orang-orang dari Uni Emirat Arab dan Arab Saudi,” bebernya.
Pada Januari 2022, penerbangan Badr Airlines dari Khartoum ke Istanbul dialihkan ke Luxor dan seorang aktivis oposisi Mesir ditangkap oleh petugas keamanan.
Pada September 2022, Arab Saudi mendeportasi beberapa pembangkang politik Mesir.
Ditambah, pada Desember 2022 lalu, UEA menangkap seorang aktivis yang mengkritik KTT iklim COP27 di Mesir. (spm/zaa)