ANDALPOST.COM – Sebanyak 40 karung mainan lato-lato seberat 785 kilogram diekspor ke Malaysia. Mainan yang sedang viral ini diekspor oleh salah satu pelaku usaha di Sumatera Barat (Sumbar).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bea Cukai Teluk Bayur Indra Sucahyo. Ia mengatakan, sebanyak ratusan kilogram mainan itu dikirim melalui Bandara Internasional Minangkabau menuju Malaysia.
“Total ada 40 karung permainan Lato-Lato yang dikirim ke negeri Jiran,” kata Indra.
Ia mengungkapkan, aktivitas ekspor ini diketahui dari data Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Proses pengirimannya pun sudah dimulai sejak Selasa (24/01) lalu.
Minat Warga Malaysia Tinggi
Tingginya angka ekspor lato-lato ke Malaysia membuktikan bahwa minat dari warga negara tetangga ini cukup tinggi mengenai permainan tersebut.
Dengan adanya aktivitas ekspor tersebut, Indra berharap ekspor lato-lato dapat memicu masyarakat Sumatera Barat, untuk bersaing di pasar internasional. Apalagi ,saat ini permainan lato-lato sedang ramai peminat, sehingga pangsa pasarnya cukup luas.
Bicara mengenai lato-lato, mainan tersebut saat ini tengah digandrungi masyarakat Indonesia. Permainan ini banyak dimainkan oleh seluruh kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa, hingga Presiden Joko Widodo yang juga menjajal mainan lato-lato yang kini sedang viral.
Nyatanya mainan lato-lato bukanlah mainan yang baru ada di zaman sekarang, melainkan sudah ada sejak tahun 90-an. Lato-lato ini sangat ikonik sejak tahun 1990 an, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pedesaan.
Meskipun banyak ditemukan di Indonesia sejak zaman dahulu. Namun, ternyata permainan ini muncul pertama kali pada 1960-an lalu, dan mulai populer tahun 1970-an di Amerika dengan sebutan clankers.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.