Altman, yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan kesuksesan OpenAI, mungkin menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan di antara karyawan, investor, dan komunitas AI yang lebih luas.
Isu akan kembalinya Altman ini bermula ketika sehari setelah dewan direksi secara mengejutkan mencopotnya dari jabatannya, Altman berbicara dengan para eksekutif OpenAI mengenai perbaikan struktur tata kelola perusahaan.
Pada saat yang sama, ia juga berdiskusi dengan beberapa peneliti inti OpenAI dan pihak lain yang tetap mendukung Altman, membahas rencana untuk mendirikan perusahaan kecerdasan buatan baru.
Menurut beberapa sumber saat ini pihak management OpenAI sedang berada dalam kebingungan.
“Tadi malam, setelah kami mengetahui OpenAI mencoba mendapatkan Altman kembali dan dewan direksi bingung, chief strategy officer Jason Kwon memberi tahu karyawan bahwa perusahaan “optimis” dengan kembalinya Altman dan akan berbagi lebih banyak Minggu (19/11/2023) pagi,” ungkap kabar terbaru dari seorang sumber terpercaya yang menolak untuk namanya dipublikasikan.
Nasib penjualan saham senilai $86 miliar pun kini berada di ujung tanduk, menunggu penyelesaian krisis kepemimpinan.
Kepergian para tokoh penting tidak hanya mengganggu lanskap bisnis saat ini tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang visi jangka panjang dan stabilitas OpenAI.
Para pemangku kepentingan memantau perkembangan dengan cermat, menantikan pernyataan resmi dari OpenAI dan Thrive Capital mengenai langkah selanjutnya dan dampaknya terhadap rencana penjualan saham.
Ketika komunitas AI menyaksikan dengan napas tertahan, kisah yang terjadi di OpenAI sebagai pengingat akan tantangan dan ketidakpastian yang dapat menyertai pertumbuhan pesat dalam industri teknologi.
Penyelesaian krisis kepemimpinan dan nasib penjualan saham tidak diragukan lagi akan berdampak luas bagi OpenAI dan lanskap kecerdasan buatan yang lebih luas. (paa/ads)