Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Perbedaan Prinsip di KTT Demokrasi: Biden Canggung

Presiden Joe Biden, berbicara di samping Menteri Luar Negeri, Antony Blinken selama KTT virtual Demokrasi di Auditorium Pengadilan Selatan, Rabu (29/03/2023), Washington, DC | Sumber: CNN

Tanggapan China dan Rusia terhadap KTT Demokrasi

Tak dapat dipungkiri, KTT tersebut pun mendapat kritikan dari China dan Rusia.

Juru bicara Menteri Luar Negeri, Mao Ning, mengatakan bahwa KTT tersebut akan ‘memicu konfrontasi atau menyebabkan perpecahan atas nama demokrasi’.

Tentunya hal itu, dapat dilihat sebagai reaksi atas tindakan AS dalam mengundang Taiwan ke KTT tersebut. Tidak lupa, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Sementara itu, Duta Besar Rusia di AS, Anatoly Antonov menuduh kalau AS itu munafik, dan menunjuk pada masalah yang melanda negaranya. Di antara lain, seperti ‘rasisme, kekerasan senjata, korupsi dan ketidaksetaraan sosial’.

“Kami telah melihat konsekuensi bencana dari upaya untuk secara paksa mengekspor demokrasi Amerika ke Irak, Libya dan Afghanistan,” kata Antonov.

Sebagaimana demikian, Biden menjadi tuan rumah KTT demokrasi pertama ini pada tahun 2021.

Serta, mengumpulkan lebih dari 100 peserta yang mewakili pemerintah, masyarakat sipil, dan pemimpin sektor swasta pada saat itu. Tentunya, secara virtual di tengah tindakan pencegahan berkelanjutan selama pandemi COVID-19.

Diketahui, KTT 2021 lalu berfokus pada pemberantasan korupsi, pembelaan melawan otoritarianisme, dan promosi akan hak asasi manusia. (xin/adk)