Namun, melalui persidangan yang dilakukan oleh Pengadilan CMA, menunjukan bahwa terdapat perubahan besar dalam penggunaan metaverse. Di mana dalam persidangan yang dilakukan, tidak banyak masalah yang dapat mengganggu proses berjalannya persidangan.
Proses berjalannya persidangan hanya mengalami beberapa masalah kecil seperti gerakan kamera yang dirasa membuat pusing, dan beberapa Gerakan yang terdistorsi saat itu.
Selain itu, proses pelaksanaan penggunaan metaverse dalam sebuah pengadilan masih bisa dibilang belum sempurna.
Seperti yang dikatakan oleh Juan David Gutierrez, yang merupakan seorang profesor kebijakan publik di Universitas Rosario Kolombia. Perangkat metaverse masih sangat jarang dan masih sangat sedikit orang yang memiliki perangkat tersebut.
Hal ini membuatnya mempertanyakan aksesibilitas dalam keadilan dan kesetaraan, mengingat tidak semua orang memiliki perangkat metaverse.
Dengan demikian, aksesibilitas dalam penggunaan metaverse sangatlah penting dimana jika pengadilan telah memiliki melakukan persidangan dalam metaverse, harus adanya persiapan bagi seluruh pihak untuk membiasakan diri menggunakan perangkat tersebut. (ben/adk)