Narasi kecurangan soal Pemilu 2024 mendatang muncul akibat adanya kemelut keputusan dalam pencalonan Putra Sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres.
Hingga berbuntut pada dicopotnya gelar Anwar Usman sebagai Ketua MK. Mengingat MK meloloskan syarat administratif Gibran sebagai Cawapres soal berpengalaman memenangkan Pilkada.
Hal ini jelas mencederai kubu dari PDIP yang sampai saat ini terlihat gugup menghadapi Gibran. Dikhawatirkan Gibran akan mengeruk pundi-pundi suara kubu PDIP terutama simpatisan pasangan Jokowi.
Hingga hari ini, terlihat jika kubu Ganjar-Mahfud terlihat paling tidak siap menghadapi Prabowo-Gibran. Karena mereka terus menggoreng isu seputar ketidakadilan demokrasi.
Berbeda dengan Anies-Cak Imin terlihat lebih santai menanggapi hal ini. Bahkan mereka beberapa terlihat akrab dengan pasangan Prabowo-Gibran seperti pada sesi pengambilan nomor urut KPU kemarin.
Sementara itu, dukungan Anies dari Garda Matahari membuatnya semakin kuat. Mengingat Garda Matahari adalah organisasi dengan basis pemuda muslim.
Deklarasi yang dikepalai oleh Ketua Relawan GARDA MATAHARI, Azrul Tanjung ini dilaksanakan di Gedoeng Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat.
“Dalam mengawal proses perubahan, GARDA MATAHARI dengan ini mengusung manifesto perjuangan untuk perubahan,” ujar Azrul Tanjung dengan tegas.
Azrul Tanjung pun berjanji bahwa dirinya bersama dengan relawan GARDA MATAHARI lainnya, akan berusaha memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di kontestasi Pemilu 2024.
“Siap memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029,” imbuhnya. (pam/ads)