Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Militer Filipina Tuding Tiongkok Lakukan Intimidasi

Personel penjaga pantai Filipina memantau kapal Penjaga Pantai Tiongkok selama misi mengirimkan perbekalan di Second Thomas Shoal yang disengketakan di Laut Cina Selatan. (Foto: Jam Sta Rosa/AFP/Getty Images)

ANDALPOST.COM — Filipina menuduh Tiongkok berusaha menindas negara-negara kecil agar tunduk dan berjanji akan melanjutkan misinya mengirimkan pasokan ke kapal perang terlantar. Di mana berfungsi sebagai pos terdepan di Laut Cina Selatan, Jumat (17/11/2023).

Filipina dengan sengaja mendaratkan BRP Sierra Madre di Second Thomas Shoal, sebuah terumbu karang yang terendam di Kepulauan Spratly, pada tahun 1999 untuk mencegah ekspansi dari Tiongkok.

Kapal tersebut kemudian menuai polemik di perairan yang disengketakan. Sementara Beijing telah menuntut agar kapal perang tersebut disingkirkan.

Bahkan, negara tirai bambu itu juga selama beberapa bulan terakhir telah berulang kali mencoba menghalangi kapal-kapal Filipina untuk mengirimkan pasokan kepada pasukannya.

Beijing sengaja menembakkan meriam air, menargetkan kapal-kapal dengan laser tingkat militer, dan melakukan segala manuver berbahaya lainnya.

Mereka mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan, meskipun pengadilan menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum.

“Tiongkok ingin menggunakan kekuatan superiornya, mereka ingin menindas negara-negara kecil agar tunduk. Dan sangat penting bagi komunitas internasional untuk mengetahui hal itu,” kata Kolonel Medel Aguilar, juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina.

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, sudah menegaskan bahwa BRP Sierra Madre tidak akan ditarik.

“BRP Sierra Madre akan tetap berada di sana, dan akan selalu diawasi oleh personel angkatan laut kita. Oleh karena itu, Anda dapat berharap bahwa misi rotasi dan pasokan ulang juga akan terus berlanjut, meskipun ada hambatan yang dilakukan oleh Tiongkok,” imbuhnya.

Mayoritas misi pasokan pun telah selesai, meskipun ada upaya dari Penjaga Pantai Tiongkok dan milisi maritim untuk ikut campur.

Namun, ia mengatakan kejadian seperti itu dapat membahayakan nyawa.

Tiongkok sebelumnya mengatakan penjaga pantainya telah bertindak secara profesional. Juga terkendali dalam memblokir kapal-kapal Filipina mencapai Sierra Madre, dan sesuai dengan hukum.

Kekhawatiran

Pada hari Senin (13/11/2023), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, mengatakan pada konferensi pers bahwa Tiongkok tidak akan berhasil mengambil satu wilayah pun dari negaranya.

“Tiongkok tidak akan mengambil satu inci pun wilayah yang bukan milik kami, atau menyerahkan satu inci pun wilayah milik kami.”

“Tiongkok berkomitmen untuk menyelesaikan masalah terkait, perselisihan melalui negosiasi dan konsultasi dengan negara-negara terkait dan tidak akan goyah dalam tekad kami untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah,” beber Mao Ning.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.