Perdana menteri tidak perlu mengadakan pemilu sampai bulan Oktober 2025, dan oposisi yang terpecah serta lemah secara historis kesulitan untuk membuat terobosan berkelanjutan dalam mempertahankan kekuasaan LDP.
Diketahui LDP akan mengadakan pemilihan kepemimpinan pada bulan September.
Namun para analis mengatakan masih harus dilihat berapa lama Kishida dapat bertahan pada jabatan puncak tersebut karena skandal itu membuat pemerintahannya berantakan.
Seorang pejabat tinggi LDP yang mengawasi proposal anggaran juga telah mengundurkan diri. Sementara Kishida sedang mempertimbangkan untuk menunda rencana perjalanan ke Brazil dan Chile bulan depan karena masalah dalam negerinya, menurut laporan media.
“Popularitas Kishida benar-benar terpukul, jadi apa pun yang dia lakukan, dia tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaikinya,” kata Jun Iio, Profesor Studi Politik di National Graduate Institute for Policy Studies di Tokyo.
“Dia mengganti menteri-menterinya sementara pemerintah masih menyusun anggarannya. Hal ini dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut, dan yang lebih penting lagi, kita tidak tahu apakah mungkin ada lebih banyak menteri yang mengalami masalah serupa,” jelasnya. (spm/ads)