Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Politisi NasDem Klaim Tingkah Ganjar Seakan Lebih Tinggi

Saan Mustopa yang kritik sikap Ganjar Pranowo/arsip NasDem

ANDALPOST.COM — Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI, Saan Mustopa bicarakan soal sikap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang bertingkah.

Ia mengatakan, jika bakal Capres usungan PDIP tersebut tidak sadar diri dan posisi. 

Hal ini terjadi kala Ganjar Pranowo melakukan blusukan di Pasar Anyar Bahari, Jakarta Utara, Selasa (27/6/2023) lalu.

Di sana Ganjar menyapa masyarakat sekitar kawasan tersebut. Bakal Capres usungan PDIP itu mendengarkan aspirasi dari warga.

Ganjar kala itu yang mendapatkan keluhan dari masyarakat langsung menelepon Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Melihat sikap tersebut, Saan menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Ganjar tidaklah etis. Ini karena keduanya berada dalam kedudukan yang setara. Ganjar bukanlah atasan dari Plt. DKI Jakarta.

“Itu kan menempatkan posisi seakan-akan lebih tinggi,” kata Saan Mustopa, Kamis (29/6/2023).

Ganjar juga sudah lancang karena telah masuk wilayah provinsi orang dan bertindak seolah-olah punya tanggungjawab.

“Tidak pas saja. Kenapa? Posisinya kan sesama kepada daerah. Itu kan sudah masuk ke wilayah yang menjadi kewenangan dari pemimpin daerah lain,” ujarnya.

Harusnya Ganjar tidak semestinya melakukan tindakan tersebut. Harusnya sebelum melakukan pelaporan via telepon ke Pemprov DKI Jakarta, Ganjar lebih baik menampung dulu keluhan tersebut.

Kemudian bisa di sampaikan di kesempatan lain kala ia bertemu dengan Plt Gubernur. 

“Ketika ada pertemuan secara informal, atau pertemuan yang tidak di depan warga secara langsung kan bisa disampaikan,” ucap Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Sekali lagi Ganjar masih hanya bakal capres yang belum tentu terpilih. Sehingga ia bukanlah atasan dari seorang Plt.

Menurut Saan, hingga saat ini tanggungjawabnya bukanlah di DKI Jakarta melainkan masyarakat Jawa Tengah. Mengingat saat ini ia masih resmi dan sah sebagai seorang Gubernur Jateng.

“Kan posisinya baru bakal capres, masih ada tahap lainnya. Ini kan baru bakal calon. Jadi hal-hal seperti itu tentu harus saling menjaga, di antara sesama kepala daerah,” ucap Saan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.