ANDALPOST.COM – Teka-teki reshuffle kabinet para menteri di era kepemimpinan Presiden Jokowi periode ini mulai terlihat titik terang. Sebelumnya wacana soal kocok ulang atau reshuffle menteri berhembus begitu kencang.
Pasalnya, Jokowi diketahui telah benar-benar memastikan bahwa resuffle akan dilakukan. Namun terkait kapan waktu perombakan skuad menterinya, masih belum dijelaskan secara gamblang.
Terbaru, Presiden Jokowi memberikan sinyal bahwa reshuffle bakal dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan Jokowi kala meninjau PT. Pertamina Hulu Rokan, Dumai, Kamis (5/1/2022) kemarin.
“Besok,” kata Jokowi.
Kata ‘besok’ adalah sinyal yang diduga kuat untuk reshuffle terjadi dalam waktu dekat. Kemungkinan besar bisa terjadi dalam kurun waktu seminggu ini.
“Ya besok. Bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu,” kata Jokowi sambil tersenyum.
Isu Tak Dibantah Jokowi
Isu reshuffle memang tidak dibantah oleh Jokowi jelang dua tahun terakhir masa pemerintahannya.
Pasalnya, terdapat beberapa survei yang menunjukkan betapa bobroknya kinerja para menteri. Oleh karena itu, Jokowi tidak tuutp telingan tentang saran melakukan reshuffle.
Ada beberapa nama menteri yang bakal terkena reshuffle, salah satunya yang terduga ialah Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Wacana ini tentu tidak lepas dari beberapa kasus yang terjadi dalam negeri. Salah satunya yakni yang ramai diperbincangkan saat situs pemerintah diacak-acak oleh hacker bernama Bjorka.
Bahkan saat kejadian itu berlangsung, Plate dipermalukan dengan biodatanya yang disebarkan ke Twitter. Selain itu, dunia siber Indonesia juga geger dengan pembobolan data kependudukan yang disalahgunakan dengan menggunakan nomor NIK.
Alih-alih meminta maaf, Plate justru membuat publik geram dengan dalih cuci tangan. Politisi Nasdem itu malah menyoroti sikap masyarakat yang teledor soal kerahasiaan NIK.
Meninjau beberapa kasus tersebut, Plate memang dirumorkan santer bakal menjadi menteri yang tidak selamat dari reshuffle.
Sebelumnya, Plate juga pernah didesak mundur dari jabatannya, namun dirinya enggan melakukannya karena wewenang tersebut berada di tangan Presiden Jokowi.
“Mengingat informasi terkait dengan tugas kami sebagai Menkominfo RI yang telah beredar secara luas di masyarakat khususnya dalam media sosial maka dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini kami masih melaksanakan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh Bapak Presiden sebagai anggota kabinet Indonesia Maju,” ujar Plate dalam keterangannya pada Kamis (5/1/2023).
Sindiran kepada Djarot
Tidak hanya masalah keamanan siber, beberapa hal juga menjadi sekelumit masalah ketika Plate menyindir pihak PDIP. Sekjen Partai Nasdem itu menegaskan bahwa politisi PDIP janganlah berlagak seperti Presiden dengan koar-koar soal isu reshuffle.
“Terlalu banyak politisi saat ini yang merasa seolah-olah jadi presiden dadakan dan mencoba mengatur prerogative rights presiden,” kata Plate.
Apa yang dikatakan Plate sejatinya adalah sindiran kepada Djarot di salah satu diskusi politik.
“Tidak perlu membuat ruang publik dan diskursus politik menjadi bising yang tidak bermanfaat,” jelasnya.
Baginya yang terpenting saat ini adalah untuk mendukung penuh program dari Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin hingga akhir masa jabatan.
“Nasdem terus memberikan dukungan pada pemerintah dan tidak akan menjadi desertir politik,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa Nasdem akan mendukung pak Jokowi dengan segenap kemampuannya baik di pemerintahan maupun di parlemen.
(PAM/MIC)