Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ratusan Turis Terdampar di Machu Picchu Akibat Protes

Demonstran bentrok dengan polisi selama protes di Lima pada hari Kamis (15/12/2022). (Foto: CNN)

ANDALPOST.COM – Sebanyak 300 turis dari seluruh dunia terdampat di kota kuno Machu Picchu akibat protes di Peru. Protes tersebut menyusul penggulingan presiden negara Peru Pedro Castillo.

Pada awal Desember, Pedro Castillo dimakzulkan lalu ditangkap usai dirinya mengumumkan rencana untuk membubarkan Kongres.

Protes yang dipicu oleh penangkapan Pedro Castillo tersebut berdampak pada munculnya peringatan internasional terkait perjalanan ke Peru.

Walikota Machu Picchu Darwin Baca membeberkan bahwa orang Peru, Amerika Selatan, serta Eropa termasuk di antara ratusan pelancong yang terdampar.

“Kami telah meminta pemerintah untuk membantu dan dan membangun penerbangan helikopter untuk mengevakuasi para wisatawan,” terang Darwin Baca.

“Satu-satunya cara untuk masuk dan keluar kota adalah dengan kereta api, tapi layanan ini ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” imbuhnya.

Kereta menuju dan dari Machu Picchu merupakan sarana utama untuk mengakses Situs Warisan Dunia UNESCO dihentikan sejak Selasa (13/12/0222).

“PeruRail, operator kereta api Peru di wilayah selatan dan tenggara masih mengkaji situasinya,” kata Baca.

Kekurangan Makanan di Machu Picchu

Darwin Baca memperingatkan orang-orang di wilayah Machu Picchu menderita akibat kekurangan makanan akibat protes. Pasalnya, ekonomi lokal Machu Picchu sangat bergantung pada sektor pariwisata.

Baca mengimbau presiden Peru terbaru Dina Boluarte untuk berdialog dengan penduduk setempat guna mengakhiri keresahan sosial secepat mungkin.

Sementara itu, PeruRail menyatakan akan membantu penumpang yang terkena dampak dalam mengubah tanggal perjalanan mereka.

“Kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh pengumuman ini bagi penumpang, namun, itu karena situasi di luar kendali perusahaan. Kami berusaha untuk memprioritaskan keselamatan penumpang dan pekerja,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Turis Juga Terdampar di Tempat Lain di Peru

LATAM Airlines Peru mengatakan operasi menuju dan dari Bandara Internasional Alfredo Rodriguez Ballon di Arequipa dan Bandara Internasional Alejandro Velasco Astete di Cuzco, 75 kilometer (47 mil) dari Machu Picchu, telah dihentikan sementara.

“LATAM terus memantau situasi politik di Peru untuk memberikan informasi terkait dampak pada operasi udara kami,” kata maskapai itu dalam pernyataan.

“Kami menunggu tanggapan dari otoritas terkait, yang harus mengambil tindakan korektif untuk memastikan keselamatan bagi pengembangan operasi udara.”

“Kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh situasi di luar kendali kami ini. Kami memperkuat komitmen terhadap keselamatan udara dan konektivitas di negara ini,” sambung pihak maskapai.

Peringatan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada

Departemen Luar Negeri andal Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga yang bepergian di Peru untuk mempertimbangkan kembali.

“Demonstrasi dapat menyebabkan penutupan jalan lokal, kereta api, dan jalan raya utama, seringkali tanpa pemberitahuan sebelumnya atau perkiraan jadwal pembukaan kembali.”

“Penutupan jalan dapat secara signifikan mengurangi akses ke transportasi umum dan bandara serta dapat mengganggu perjalanan baik di dalam maupun antar kota,” peringatan dari Departemen Luar Negeri AS.

Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan Inggris (FCDO) juga telah memperingatkan warganya tentang situasi tersebut.

“Warga negara Inggris harus berhati-hati untuk menghindari protes di Peru. Jika memungkinkan, Anda harus tetap berada di tempat yang aman. Anda harus merencanakan kemungkinan terburuk jika melakukan perjalanan ke sana di tengah kondisi saat ini,” terang FCDO.

FCDO juga memperingatkan kepada pelancong yang telah tiba di ibu kota Lima bahwa tidak ada transportasi untuk melakukan perjalanan ke objek wisata.

Warga negara Inggris juga diperingatkan untuk menghormati jam malam Peru yang diberlakukan guna memantau berita lokal terkait protes tersebut.

Senada dengan AS dan Inggris, Departemen Urusan Global Kanada juga memperingatkan warganya untuk berhati-hati untuk menghindari perjalanan yang tidak penting di banyak wilayah, termasuk Peru.

Canada’s Global News berbicara dengan orang asal Kanada yang terjebak di kota kecil di Peru Selatan.

Dia mengatakan tengah berada jauh dari pusat kerusuhan, namun justru dirampok saat di dalam taksi.

(SPM/FAU)