Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Recep Tayyip Erdogan: Kami Menyatakan Keadaan Darurat yang Mencakup 10 Provinsi

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Anadolu Agency)

ANDALPOST.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan keadaan darurat saat ini setelah gempa berskala M 7,8 mengguncang negara tersebut, Selasa (7/2).

Langkah tersebut Erdogan ambil guna mempercepat pencarian serta penyelamatan korban gempa di Turki.

Setidaknya ada 10 provinsi yang masuk dalam kategori keadaan darurat pasca gempa bumi melanda negara itu.

“Kami menyatakan 10 provinsi yang dilanda gempa bumi sebagai wilayah bencana yang mempengaruhi kehidupan publik.”

“Dengan kuasa yang diberikan kepada kami oleh Pasal 119 Undang-Undang Dasar. Kami telah memutuskan untuk menyatakan keadaan darurat agar operasi pencarian dan penyelamatan dan upaya berikut dapat dilakukan dengan cepat.”

“Kami akan segera menyelesaikan proses Kepresidenan dan Majelis Nasional mengenai keputusan ini, yang mencakup 10 provinsi dan tetap berlaku selama tiga bulan,” papar Erdogan.

Koordinasi

Di sisi lain, Erdogan juga melakukan koordinasi dan diberi pengarahan mengenai pekerjaan yang tengah berlangsung di area gempa di Pusat Koordinasi Informasi Negara Kompleks Kepresidenan.

Saat menyampaikan pidato, Erdogan menyebut dua gempa besar telah menyebabkan kehancuran luar biasa.

“Dua gempa bumi besar yang berpusat di distrik Pazarcik dan Elbistan di Kahramanmaras telah menyebabkan kehancuran besar di 10 provinsi di wilayah yang luas di mana 13,5 juta warga tinggal.”

“Magnitudo gempa berpusat Pazarcik yang terjadi pada pukul 04.17 pagi dengan kekuatan M 7,7 menurut analisis tensor momen dan gempa berpusat Elbistan, yang terjadi pada pukul 01.24 sore, sebesar 7,6,” imbuh dia.

Sang presiden juga mengatakan bahwa menurut para ahli kedua gempa besar itu merupakan gerakan bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Para ahli menggambarkan kedua gempa ini sebagai gerakan bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang tidak tergantung satu sama lain tetapi masih saling berkaitan.”

“Kedua gempa tersebut terjadi dalam jarak sedekat tujuh kilometer dari permukaan bumi, yang meningkatkan intensitas kerusakan secara eksponensial,” terangnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.