Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Remaja Introvert Korea Selatan: Diberikan Tunjangan agar Bersosialisasi

Ilustrasi seorang remaja yang mencirikan ‘Hikikomori’ | Sumber: wikiwand.com

ANDALPOST.COM – Melalui Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan, disahkannya sebuah kebijakan yang ditujukan kepada seluruh remaja Korea Selatan, Rabu (12/04/2023).

Khususnya, untuk para remaja yang lebih suka menyendiri, dan cenderung memiliki sifat yang tertutup atau yang lebih dikenal dengan perilaku introvert

Kebijakan yang disahkan, merupakan sebuah bentuk tunjangan hidup yang akan diberikan oleh pihak pemerintah kepada para remaja. Diketahui, dengan total sebesar 650.000 won atau sekitar Rp7 juta setiap bulannya. 

Kebijakan tersebut, dijelaskan oleh keterangan pers pemerintah, yang dibuat setelah berlangsungnya rapat kabinet yang berlangsung pada Selasa, 11 April lalu. 

Dalam keterangan pers yang dipublikasikan, tertera dokumen dengan judul yang diterjemahkan “Penerima Dukungan Khusus untuk Remaja Berisiko (dan) Termasuk Remaja Tertutup”.

Istilah Hikikomori dan Pemuda Korea Selatan

Diketahui, dokumen tersebut, akan diterapkan ke dalam amandemen Keputusan Penegakan Undang-undang Dukungan Kesejahteraan Pemuda. Yang, telah resmi disahkan oleh dewan negara.

Dikeluarkannya keputusan tersebut oleh pihak pemerintah, disebabkan dengan adanya kebiasaan yang ditanamkan kepada para remaja. Khusunya, bagi yang ingin tidak bersosialisasi dan menutup diri di masyarakat.

Tentunya, kebiasaan itu pun, akan memiliki dampak yang sangat berpengaruh pada bidang pendidikan, pekerjaan, dan juga kesehatan.

Diketahui, bahwa kondisi tersebut biasa dikenal dengan sebuah istilah, “Hikikomori”. 

Hikikomori sendiri, merupakan sebuah istilah yang diambil dari bahasa Jepang, di mana istilah tersebut memiliki arti “pengasingan diri”. Ataupun memiliki sifat ‘tertutup’.

Tweet Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga terkait bantuan untuk remaja ‘tertutup’ | Twitter: @mogef

Alhasil, pemerintah sedang mengusahakan untuk setiap remaja di negara ginseng tersebut, agar dapat keluar dari rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah. Antara lain, seperti bersekolah, melakukan perkuliahan, dan bekerja.

Melalui cetakan pers, yang dipublikasikan oleh situs resmi pemerintahan Korea Selatan dalam pernyataan terkait kebijakan ini. Mereka menyatakan akan tujuannya.

“[Kami menyediakan], dukungan mata pencaharian untuk remaja berisiko di bawah umur, biaya pengobatan, dan biaya konseling tes psikologi,” terang press release dari pemerintahan Korea Selatan itu.

“[Lalu], dukungan untuk biaya akademik, dll. Dalam bentuk tunai dan barang,” sambungnya.

Tunjangan Diberikan Pemerintah

Dalam keputusan yang dikeluarkan tersebut, pemerintah juga menjelaskan pihak-pihak atau siapa saja yang berhak mendapatkan tunjangan yang sesuai dengan target pemerintah. 

Di mana, disebutkan bahwa penerimaan tunjangan setiap bulannya, adalah untuk para remaja Korea Selatan yang berada di kisaran usia 9 hingga 24 tahun. 

Akan tetapi, perkiraan umur tersebut, juga terdapat pengecualiannya. Diketahui, hanya bagi para remaja yang sudah termasuk golongan orang, yang sudah ‘menarik diri’ dari lingkungan sosial dengan skala yang ekstrim. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.