Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sebanyak 200 Perusahaan Inggris Gagal Bayar Upah Minimum Pekerja

Perusahaan busana di Inggris, Marks & Spencer. (Sumber: Marks & Spencer via Fashionunited.uk)

M&S dan Argos

Para pekerja di Inggris melakukan demo untuk perjuangkan hak upah minimum. (Sumber: The Guardian)

Untuk Marks & Spencer, mereka mengatakan apa yang terjadi pada perusahaan tersebut merupakan masalah teknis yang dilakukan secara tidak sengaja. Juga terjadi pada empat tahun lalu.

Pemerintah mengatakan bahwa M&S telah gagal membayar sebanyak £578.390 kepada 5.363 pekerja.

Menanggapi hal ini, seorang juru bicara M&S mengatakan bahwa hal ini terjadi karena sempat ada salah penafsiran dalam pihak M&S mengenai aturan pembayaran, dan sudah segera diperbaiki.

“Ini terjadi hanya karena rekan sementara tidak dibayar dalam periode waktu yang ketat yang ditentukan dalam peraturan Upah Minimum Nasional, dan diperbaiki segera setelah kami mengetahui masalah tersebut,” jelasnya.

“Gaji minimum per jam kami tidak pernah di bawah upah minimum nasional, saat ini di atasnya dan tidak ada rekan kerja yang dibayar rendah karenanya,” tambahnya.

Terakhir, ada Sainsbury’s yang memiliki Argos, yang diperintahkan untuk membayar £480.093,58 kepada 10.399 pekerja.

Pihak perusahaan mengatakan, bahwa telah terjadi kesalahan dalam penggajian yang diidentifikasi pada 2018, yang berpengaruh kepada beberapa pekerja dan pengemudi toko Argos sejak 2012.

Disebutkan bahwa pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan secara segera. Serta pihak perusahaan sedang memperbaiki masalah tersebut.

Hal ini diketahui terjadi sebelum adanya akuisisi Argos oleh Sainsbury. (ala/ads)