Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sejarah Hari Ini: 15 Desember Perang Ambarawa dan Revolusi Bill of Rights di AS

Illustrasi perang Ambarawa (Sumber: Pexel)

ANDALPOST.COM – Tepat pada hari ini (15/12/2022) diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI AD. Dikatakan Hari Juang Kartika TNI AD, karena menyimpan cerita sejarah yang panjang.

Dikarenakan tepat pada 77 tahun lalu terjadi peristiwa besar yang membekas dalam catatan sejarah Indonesia.

Kala itu terdapat perang besar di Ambarawa yang melibatkan kesatuan pasukan berjalan kaki atau biasa disebut Infanteri.

Infanteri kala itu adalah bagian kesatuan yang tergabung dengan TNI AD dengan Jenderal Besar Soedirman.

Perang besar ini meletus di Ambarawa dimulai pada 20 Oktober 1945. Puncaknya terjadi pada 12 Desember hingga 15 Desember di Ambarawa.

Kala itu pihak TKR yang dinahkodai Soedirman mampu mendesak tentara sekutu tak berkutik di Ambarawa.

Prajurit TKR (TNI) kala itu berjuang mencoba melakukan upaya terakhir dalam mempertahankan kemerdekaan RI.

Soedirman kala itu mampu menyudutkan sekutu di Ambarawa dan berhasil mengusirnya.

Tepat pukul 4.30 WIB dentuman peluru terdengar di seluruh penjuru kota. Pertanda jika pertempuran besar-besar yang menumpahkan darah sedang terjadi.

Meski pihak sekutu kala itu, punya senjata yang lebih mematikan namun tidak membuat para prajurit pejuang kemerdekaan patah arang.

Taktik jitu Soedirman mampu membuat para sekutu kelimpungan.

Kala itu para TKR mampu menyergap pasukan sekutu sekiranya dalam waktu hanya kurang dari tiga hari.

Menurut Soedirman kala itu, Ambarawa adalah kota yang penting dan menjadi prioritas untuk dibebaskan dari sentuhan penjajah.

Pasalnya sekutu berniat akan membuat markas besar di kota Ambarawa ini.

Melalui strategi gerilya, pihak Soedirman mampu melumpuhkan sekutu pada pukul 16.00 WIB (12/12/1945) dan mengamankan Jalan Raya Ambarawa – Semarang.

Meskipun rencana ini tidak berjalan dengan mulus karena sempat terjadi baku tembak yang juga menewaskan pejuang kemerdekaan RI, namun berkat usaha dan semangat tidak kenal takut, hanya butuh waktu dua hari bagi tentara Soedirman memukul mundur pihak sekutu.

Tepatnya ketika pasukan Soedirman berhasil memotong jalur logistik pada 14 Desember 1945.

Hal ini membuat sekutu memantapkan niatnya untuk mundur pada hari itu namun bukan pulang dengan tangan kosong.

Meski sudah dipukul mundur sekutu mencoba membumihanguskan Ambarawa dengan membakar kota pada 15 Desember 1945 pada pukul 17.30 WIB.

Kendati demikian aksi sekutu tidak cukup berdampak karena Soedirman dan kelompoknya mampu mengamankan kota.

Markas sekutu yang tangguh bahkan berhasil di kudeta oleh sekutu.

Hal ini memastikan jika tepat pada 15 Desember 1945 Panglima Besar Jenderal Soedirman memenangkan pertempuran dan keberhasilannya diabadikan di monumen Palagan Ambarawa.

Hal inilah menjadi awal mula diperingatinya Hari Juang Kartika AD yang jatuh tepat di tanggal 15 Desember.

Bill of Rights di Amerika Serikat

Peristiwa peringatan Hari Juang Kartika, menjadi salah satu bagian dari peristiwa besar yang lahir di tanggal ini, karena di Amerika tepat pada 15 Desember diperingati sebagai Bill of Rights Day. Hari ini sebagai bentuk peringatan ratifikasi sepuluh amandemen.

Diketahui dalam amandemen tersebut memberikan hak dan kebebasan bagi individu.

Peristiwa ini terjadi pada 15 Desember 1791 dan masih dikenang sebagai Bill of Rights hingga hari ini.

Isi dari Bill of Rights tersebut adalah kebebasan berbicara, kebebasan beragama, kebebasan pers, hak untuk protes dan perlindungan sama di bawah hukum.

Hal ini menjadi revolusi besar-besaran negara Amerika pasalnya pada periode tahun tersebut masih terdapat ketidakadilan dan perbudakan yang paling dirasakan oleh warga kulit hitam.

Saat ini, Bill of Rights dipajang di Gedung Arsip Nasional di Washington DC sebagai pengingat bagi semua orang Amerika akan kebebasan konstitusional mereka.

(PAM/FAU)