Di sisi lain, pada awal bulan ini, ada pula demonstrasi kemarahan di kota barat Lanzhou, setelah seorang ayah mengatakan keterlambatan membawa putranya yang masih balita ke rumah sakit.
Serta, hal itu telah menyebabkan kematiannya akibat keracunan karbon monoksida.
Pada bulan Oktober lalu, ada laporan tentang seorang gadis berusia 14 tahun yang meninggal di Provinsi Henan setelah jatuh sakit di pusat karantina COVID-19.
Selain itu, pekan lalu, para pejabat di wilayah barat laut Xinjiang mulai menyelidiki mengenai seorang pria yang meninggal karena lalai di fasilitas karantina.
Diketahui, pria tersebut memanggil ambulans dan tidak ada yang dikirim.
Awal pekan ini, ada laporan seorang wanita yang mengalami keguguran di kota barat daya Chongqing. Setelah, pembatasan virus corona mengakibatkan penundaan pengobatan.
Sebagaimana demikian, sejak awal pandemi. China telah menekankan pentingnya mempertahankan “strategi nol-Covid yang dinamis”.
Pada dasarnya, berarti mengisolasi orang, bahkan jika orang tersebut tidak menunjukkan gejala COVID-19 sedikitpun. (spm/fau)