Rumah Sakit Kewalahan
Membludaknya korban tewas serta luka membuat rumah sakit di Gaza kewalahan, terlebih Israel kian sering melancarkan serangan udara.
Di rumah sakit Martir Al-Aqsa di Gaza Tengah, mereka kehabisan bahan untuk menutupi korban tewas.
Jenazah di sana hanya ditumpuk di halaman luar, doa dipanjatkan, dan sanak saudaranya ambruk ke lantai sambil meratap dalam kesedihan.
Di dalam rumah sakit, para dokter berjuang untuk menyembuhkan mereka yang terluka. Sayangnya, persediaan obat-obatan dan perbekalan semakin berkurang dari hari ke hari.
Beberapa gambar yang muncul dari rumah sakit pada hari Minggu menunjukkan korban tewas, bahkan dua bayi termasuk di antaranya.
Para pejabat dari kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 100 orang tewas ketika Israel melancarkan serangan udara semalam.
Ironisnya pada Minggu pagi, sejumlah kendaraan terlihat membawa orang-orang yang terluka ke rumah sakit.
“Kami sudah berada di sini sejak fajar menyingsing dan jenazah telah memenuhi halaman rumah sakit, selain jenazah yang berada di lemari es yang penuh, di dalam gedung rumah sakit dan di luar,” kata seorang staf.
“Kami tidak memiliki cukup kain kafan untuk jenazah karena jumlahnya sangat banyak. Semua jenazah tiba dalam keadaan utuh, tidak terikat dan dalam keadaan terpotong-potong. Kami tidak dapat mengidentifikasi mereka karena jenazah telah cacat dan hancur,” jelasnya.
“Terlepas dari semua yang telah kita saksikan sebelumnya, ini adalah pemandangan yang belum pernah kita lihat,” tegasnya.
Sebagai tanggapan, militer Israel mengatakan mereka telah menargetkan daerah terdekat berdasarkan informasi intelijen yang mengkonfirmasi keberadaan seorang pemimpin Hamas di daerah dekat dengan rumah sakit. (spm/ads)