ANDALPOST.COM – Di tengah-tengah konflik Laut China Selatan, Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare datang ke Beijing pada hari Minggu (09/07/2023).
Dikabarkan, tujuan dari kunjungan itu adalah untuk membahas kerja sama yang terjalin di antara kedua negara tersebut.
Kunjungan Sogavare ke China itu merupakan yang pertama, semenjak Kepulauan Solomon menandatangani kesepakatan keamanan dengan China.
Meskipun ketegangan di antara Amerika Serikat dengan China kian memanas di Laut China Selatan, Sogavare berjanji negaranya akan “tetap netral”. Kepulauan Solomon akan tetap memprioritaskan kebutuhan pengembangan negara mereka.
Dalam pertemuan tersebut, juga akan ada pertukaran pandangan yang mendalam tentang hubungan bilateral dan isu-isu internasional dan regional yang menjadi kepentingan bersama.
Namun, pembangunan infrastruktur seperti sekolah dan rumah sakit tetap akan menjadi fokus dari pertemuan tersebut. Hal itu disebutkan pada hari Jumat (07/07/2023), dalam pidatonya yang merayakan hari kemerdekaan Kepulauan Solomon dari pemerintahan Inggris ke-45.
“Kami ingin tetap netral karena bukan kepentingan rakyat dan negara kami untuk memihak dan menyelaraskan diri dengan kepentingan yang bukan kepentingan kami. Kepentingan nasional kami adalah pembangunan,” ujar Sogavare.
Penjelasan Sogavare Terkait Pembangunan Infrastruktur
Menurut Sogavare, pembangunan infrastruktur di luar ibukota Honiara sangatlah mendesak.
Antara lain yang dilakukan oleh pemerintah China dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur di Kepulauan Solomon adalah membangun jaringan seluler. Perusahaan raksasa telekomunikasi China, Huawei, membantu Kepulauan Solomon membangunnya.
Perusahaan negara China juga akan membantu Kepulauan Solomon membangun pelabuhan di negara itu.
Dalam kunjungan berdurasi satu minggu yang dibiayai China, Sogavare juga akan membangun kedutaan di China. Ia juga akan menemui perusahaan-perusahaan China di Jiangsu dan Guangdong.
“Hubungan itu terus berkembang dan berkembang, sebuah bukti hubungan yang serius,” ujar kantor pemerintahan Sogavare tentang hubungan Kepulauan Solomon dengan China.
China sendiri juga menyatakan bahwa Kepulauan Solomon telah “berkontribusi pada perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan.”
Dalam wawancara televisi lokal, Sogavare mengatakan Kepulauan Solomon bergantung pada bantuan dari Australia.
Tetapi, di saat yang sama, mengubah kebijakan luar negerinya untuk mencari peluang dengan China, serta India dan negara-negara Teluk.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.