Kasus yang Tercatat
Adapun saat ini dicatatkan 15.052 kasus kusta terdaftar, dengan 12.095 kasus terbaru, kasus tanpa cacat dengan proporsi 82.87 persen, kasus cacat tingkat II dengan proporsi 6.37 persen dan proporsi kasus baru pada anak 9.89 persen.
“Untuk filariasis, saat ini ada 236 Kab/Kota di 28 Provinsi yang merupakan daerah endemis filariasis. Sekarang kita sedang melakukan penilaian untuk 183 Kab/Kota untuk status eliminasi.
“32 Kab/Kota sudah menerima sertifikat eliminasi filariasis, dan ada lima Kab/Kota yang akan terima sertifikat di bulan Februari 2023. Ada 21 Kab/Kota dengan prevalensi cukup tinggi yang masih dalam POPM,” terang dr. Imran
Terkait strategi penanganan, ia mengatakan akan dilakukan POPM satu kali setahun dalam lima tahun berturut. Target penanganan pun penduduk semua usia, serta memastikan adanya paket perawatan minimum, manajemen infadema, dan tersedianya obat di faskes.
“Melalui pertemuan-pertemuan dan pada saat peringatan NTDs ini, kita akan genjot Kab/Kota endemis agar surveilans ditingkatkan. Kita nggak ada bukti kasus di sana 0. Makanya yang kita lakukan mewajibkan daerah endemis untuk tingkatkan surveilans,” tutupnya.
Disampaikan pula bahwa eliminasi penyakit kusta dan filariasis sangat mungkin terwujud demi Indonesia bebas NTDs. Hal tersebut dikarenakan pencegahan dan penyembuhannya relatif mudah. (lth/fau)