Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Taliban Larang Perempuan Afghanistan Menempuh Pendidikan di Perguruan Tinggi

Taliban melarang perempuan Afghanistan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kebijakan baru ini sekaligus menuai kecaman dari negara lain. (Sumber: Wakil Kohsar/AFP/Getty)

Kecaman Internasional

Kebijakan itu juga memicu kecaman internasional. Termasuk Amerika Serikat (AS) yang memperingatkan sikap Taliban yang kian mengekang perempuan di sana.

“Sikap yang tidak dapat diterima ini akan memiliki konsekuensi yang signifikan bagi Taliban dan akan semakin mengasingkan Taliban dari komunitas internasional,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price.

Sementara itu, wakil perwakilan khusus sekretaris jenderal untuk Afghanistan, Ramiz Alakbarov, mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga sangat prihatin atas larangan baru tersebut.

“Pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Pintu yang tertutup bagi pendidikan perempuan adalah pintu yang tertutup bagi masa depan Afghanistan,” terang Ramiz.

Menanggapi larangan tersebut, Komite Penyelamatan Internasional turut angkat bicara.

“Penutupan universitas untuk perempuan dan anak perempuan adalah langkah mundur yang mengerikan bagi Afghanistan,” beber Komite Penyelamatan Internasional.

“Padahal, perempuan harus diizinkan untuk bekerja dan bergerak bebas, dan anak perempuan harus diizinkan untuk terus bersekolah,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Taliban menganut Islam versi keras, dengan pemimpin tertinggi gerakan itu ialah Hibatullah Akhundzada.

Para ulama dalam kelompok tersebut sangat menentang pendidikan modern, terutama untuk anak perempuan dan kaum perempuan.

Namun prinsip itu justru banyak menimbulkan perselisihan dengan banyak pejabat di Kabul yang berharap anak perempuan akan diizinkan untuk terus belajar dan bersekolah.

(SPM/MIC)