ANDALPOST.COM — Baru-baru ini, Thailand dikabarkan sedang mengejar perusahaan-perusahaan besar. Seperti Tesla, Google dan Microsoft untuk berinvestasi di negeri gajah putih. Hal tersebut dibenarkan oleh Perdana Menteri Srettha Thavisin pada hari Minggu (24/9/2023).
Dengan penuh percaya diri, Srettha Thavisin memaparkan bahwa jika ketiga perusahaan tersebut benar melakukan investasinya di Thailand. Nilai investasinya diketahui akan senilai $5 miliar (Rp 76 Triliun).
Namun, belum diketahui apakah $5 miliar tersebut merupakan dana gabungan dari ketiganya atau individual oleh masing-masing perusahaan.
“Tesla akan mempertimbangkan fasilitas manufaktur kendaraan listrik, Microsoft dan Google sedang mempertimbangkan pusat data,” kata Srettha.
Meski begitu, tiga perusahaan yang dimaksud oleh Perdana Menteri Jepang belum memberikan jawabannya kepada publik. Tidak ada komentar yang keluar dari masing-masing juru bicara perusahaan.
Srettha berbicara kepada wartawan di Bangkok setelah menghadiri Majelis Umum PBB di New York. Di mana ia juga mengadakan pembicaraan dengan para eksekutif perusahaan awal pekan ini.
Investasi asing yang baru akan meningkatkan perekonomian Thailand yang lesu, yang diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,8% tahun ini. Lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, karena melemahnya ekspor di negara tersebut.
Srettha pun berbicara dengan CEO Tesla Elon Musk minggu lalu tentang sektor kendaraan listrik.
Pertemuan Bisnis Elon Musk dengan Perwakilan Thailand
Seperti yang diketahui, Kamis (21/9/2023) pekan lalu, Perdana Menteri baru Thailand Srettha menemui Elon Musk saat ia melakukan kunjungan ke New York. Mereka membahas industri kendaraan listrik.
Langkah serius yang diambil oleh perdana menteri Thailand tersebut dikarenakan komitmen pemerintah Thailand yang mendukung industri kendaraan listrik berkembang.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.