Dalam pertemuan kedua pemimpin tersebut, Xi mendesak AS untuk berhenti mempersenjatai Taiwan.
“Tiongkok pada akhirnya akan mencapai reunifikasi, dan pasti akan mencapai reunifikasi,” kata Xi.
Pemimpin Tiongkok juga mencatat bahwa masalah Taiwan selalu menjadi masalah sensitif dan paling serius.
Pernyataan Xi mengenai Taiwan muncul ketika negara dengan pemerintahan mandiri itu bersiap untuk pemilihan presiden penting pada bulan Januari mendatang.
Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, meski tidak pernah menguasai pulau berpenduduk 23 juta orang itu.
Xi telah berjanji untuk tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk bersatu lagi dengan Taiwan.
Bahas Timur Tengah dan Taiwan
Presiden Joe Biden melakukan sebagian besar pembicaraan. Sementara Presiden Tiongkok Xi Jinping lebih banyak mendengarkan pembicaraan mereka mengenai Timur Tengah, kata seorang pejabat senior AS.
Biden mendorong Xi untuk menggunakan pengaruh Tiongkok terhadap Iran untuk memperingatkan terhadap eskalasi yang lebih luas.
Dalam pembicaraan tersebut, Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan mereka telah mengadakan diskusi dengan Iran mengenai topik tersebut.
Namun masih belum jelas bagi para pembantu Biden setelahnya seberapa serius Iran menanggapi pesan-pesan Tiongkok.
Tak hanya itu, Biden juga menjelaskan kepada Xi selama pembicaraan bahwa dia memandang Hamas terpisah dari Palestina.
Keduanya melakukan pembicaraan substansial mengenai Taiwan.
Xi pun menjelaskan kekhawatiran terhadap pulau tersebut adalah masalah terbesar dan paling berbahaya dalam hubungan AS-Tiongkok.
Xi mengatakan bahwa Tiongkok lebih memilih reunifikasi secara damai dan menetapkan syarat-syarat yang memungkinkan penggunaan kekerasan.
Biden menanggapinya dengan menegaskan kembali posisi AS untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Dalam pertemuan tersebut, AS meminta Tiongkok untuk menghormati proses pemilu Taiwan menjelang pemungutan suara pada bulan Januari. (spm/ads)