Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Turki dan Mesir Tunjuk Duta Besar Guna Pulihkan Hubungan Diplomatik

Turki dan Mesir Tunjuk Duta Besar Guna Pulihkan Hubungan Diplomatik
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kanan, berjabat tangan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi pada Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar. (Foto: Selebaran melalui Kantor Pers Kepresidenan Turki/AFP)

ANDALPOST.COM – Turki serta Mesir menunjuk duta besar untuk memulihkan hubungan mereka di tingkat diplomatik, Selasa (4/7/2023).

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri Turki, kedua pemerintah mengatakan Ankara menominasikan Salih Mutlu Sen sebagai duta besarnya untuk Kairo dan Mesir menunjuk Amr El Hamamy sebagai utusannya.

“Langkah ini bertujuan untuk menormalisasi kembali hubungan antara kedua negara. Dan mencerminkan keinginan bersama untuk meningkatkan hubungan bilateral demi kepentingan rakyat Turki dan Mesir,” kata pernyataan itu.

Hubungan antara Kairo dan Ankara terputus pada 2013 setelah komandan militer saat itu dan Presiden Mesir saat ini Abdel Fattah el-Sisi memimpin kudeta untuk menggulingkan Presiden Mohamed Morsi, mantan pemimpin Ikhwanul Muslimin, sebuah kelompok politik Islam yang aktif di banyak negara.

Morsi, presiden pertama yang terpilih secara demokratis di negara itu, mendapat dukungan dari pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang konservatif serta dikenal memiliki kedekatan dengan Ikhwanul Muslimin.

Penjelasan Mensur Akgun

Mensur Akgun, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Kultur Istanbul, mengatakan hubungan antara dua pemain regional utama sangat buruk sejak kudeta 2013 khususnya karena sikap keras Ankara terhadap pemerintah el-Sisi, yang menjadi presiden pada 2014.

“Dialog politik antara kedua belah pihak dibekukan hingga beberapa tahun yang lalu. Dan terjalinnya kembali hubungan di tingkat duta besar hari ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak siap untuk berbicara lagi di bidang politik.”

“Saya percaya kedua negara memahami bahwa tidak mungkin untuk mengubah yang lain dan mendapatkan penerima yang sempurna.”

“Mereka juga harus mencapai pemahaman untuk melindungi kepentingan optimal kedua belah pihak,” jelas Akgun.

Sejak 2013, kedua rival regional ini telah berhadapan di berbagai bidang dan para pemimpin mereka saling menyerang secara lisan.

Namun, memasuki 2020 kedua negara mulai memperbaiki hubungan mereka.

Pejabat senior kementerian luar negeri dari kedua negara telah mengadakan pembicaraan sejak 2021 lalu.

Upaya pemulihan hubungan antara Turki dan Mesir berubah setelah el-Sisi dan Erdogan berjabat tangan di Piala Dunia Qatar 2022.

Kedua belah pihak telah mengadakan pembicaraan di tingkat menteri beberapa kali pada tahun 2023.

Mereka juga saling mengirim pesan persahabatan dan terbuka bernegosiasi untuk membangun kembali hubungan diplomatik.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.