Permintaan tersebut juga mendapat dukungan dari PBB dan Amerika Serikat (AS).
“Solusi untuk krisis harus dimiliki dan dipimpin oleh rakyat Haiti, tetapi skala masalahnya sedemikian rupa sehingga membutuhkan tanggapan dan dukungan segera dari masyarakat internasional,” terang Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Guterres pun memperingatkan bahwa ketidakamanan di Port-au-Prince telah meningkat dan sebanding dengan negara-negara yang berada dalam konflik bersenjata.
Namun, banyak pemimpin masyarakat sipil Haiti menolak prospek intervensi internasional.
Mereka mengatakan bahwa sejarah telah menunjukkan bahwa pasukan asing membawa lebih banyak masalah ketimbang solusi.
Sementara itu, upaya untuk membentuk angkatan bersenjata internasional terhenti, dengan tidak ada negara yang setuju untuk memimpin misi perdamaian tersebut.
Tapi AS dan beberapa sekutunya, terutama Kanada, telah berfokus pada penyediaan peralatan serta pelatihan untuk Polisi Nasional Haiti. (spm/zaa)