Temuan yang Membuat Folbigg Bebas
Dalam sebuah memo kepada Jaksa Agung, Bathurst mengatakan ada kemungkinan yang masuk akal bahwa tiga anak meninggal karena sebab alami.
Misalkan seperti, dua karena mutasi genetik yang dikenal sebagai CALM2-G114R dan satu karena kelainan neurogenik yang mendasarinya.
Keraguan seperti itu kemudian merusak kasus sehubungan dengan pembunuhan anak keempatnya menurut Bathurst.
“Selain itu, saya tidak dapat menerima proposisi bahwa bukti menunjukkan bahwa Nona Folbigg sama sekali bukan ibu yang peduli untuk anak-anaknya,” katanya.
Disisi lain, Pengacara Sophie Callan juga mengatakan bahwa bukti dari ahli di bidang kardiologi dan genetika menunjukkan, bahwa varian genetik CALM2-G114R merupakan penyebab yang masuk akal dari kematian mendadak dari anak perempuan tersebut.
Miokarditis, radang jantung, juga merupakan penyebab yang masuk akal dari kematian anak Folbigg menurut pengakuan Callan.
Tentunya bukti ilmiah tersebut menimbulkan keraguan bahwa Folbigg telah membunuh ketiga anak itu dan merusak argumen yang sebelumnya mengatakan bahwa kematian empat anak yang meninggal secara kebetulan merupakan mustahil.
Sebagai Informasi saat kejadian anaknya meninggal, Folbigg adalah satu-satunya orang yang berada di dalam rumah.
Diketahui Anak-anak Folbigg meninggal secara terpisah selama satu dekade, antara 19 hari dan 19 bulan.
Anak pertamanya, Caleb, lahir pada tahun 1989 dan meninggal 19 hari kemudian dalam apa yang ditentukan juri sebagai kejahatan pembunuhan yang lebih ringan.
Anak keduanya, Patrick, berusia 8 bulan saat meninggal pada tahun 1991. Dua tahun kemudian, Sarah meninggal pada usia 10 bulan. Pada tahun 1999, anak keempat Folbigg, Laura, meninggal pada usia 19 bulan. (els/rge)
