Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Volker Turk Cari Bantuan Ditengah Lonjakan Kasus Kematian Pengungsi Mediterania

Volker Truck || sumber Jagran Josh.com

ANDALPOST.COM — Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Volker Turk mengatakan keadaan darurat terkait peningkatan kasus kematian pengungsi yang menyeberangi Mediterannia Tengah menuju ke Eropa, Kamis (13/4). 

Turk menyerukan terobosan andal guna memastikan keselamatan mereka.

Ia pun menyerukan perluasan operasi pencarian dan penyelamatan setelah peningkatan jumlah pengungsi dan pencari suaka.

“Kami melihat peningkatan tajam dalam jumlah orang yang putus asa dan mempertaruhkan nyawa mereka,” beber Turk.

“Kita tidak boleh bimbang dan tidak perlu terlibat perdebatan lagi tentang siapa yang bertanggung jawab. Nyawa manusia dipertaruhkan,” tegasnya.

Diketahui, sejak 2014 lalu, lebih dari 26.000 orang telah meninggal atau hilang melintasi Mediterania. Termasuk lebih dari 20.000 di sepanjang rute Mediterania Tengah yang dianggap sebagai rute migrasi paling mematikan di dunia.

Sehingga, Turk pun menyerukan solidaritas dengan Italia, di mana negara ini menerima sebagian besar pendatang.

“Sekarang adalah waktunya untuk solidaritas dengan Italia dan meningkatkan kerja sama untuk menjaga perlindungan hak asasi manusia semua orang yang sedang bepergian,” imbuhnya.

Terlebih, penjaga pantai Italia berhasil menyelamatkan sekitar 2.000 orang di rute tersebut.

Keadaan Darurat

Pada pekan ini, pemerintah sayap kanan Italia menerapkan keadaan darurat selama enam bulan guna mengatasi permasalahan tersebut.

“Setiap kebijakan baru di bawah Keadaan Darurat harus sejalan dengan kewajiban hak asasi manusia Italia,” kata Turk.

“Perlindungan hak asasi manusia, seperti hak untuk hidup dan larangan pemulangan kembali, tidak dapat dikurangi bahkan pada saat-saat seperti itu,” imbuhnya.

Volker juga mendesak pemerintah Italia untuk membatalkan undang-undang yang disahkan tahun ini mengenai pembatasan operasi pencarian dan penyelamatan sipil.

Seruan dari Turk tersebut disampaikan sehari setelah badan migrasi PBB mengatakan lebih dari 400 orang telah tenggelam di Mediterania tengah selama tiga bulan terakhir.

Namun, diperkiran sebanyak 400 orang masih berada di laut untuk menunggu bantuan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.