ANDALPOST.COM — Pemilihan presiden Indonesia yang semakin dekat telah memunculkan persaingan sengit antara dua pasangan calon yang menjanjikan pemecahan masalah pengangguran yang signifikan di negara ini.
Dua pasangan Capres dan Cawapres yang baru saja mendeklarasikan diri yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang dikenal sebagai Anies-Cak Imin.
Diketahui akan bersaing melawan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dalam upaya untuk memenangkan hati pemilih dengan janji-janji penciptaan lapangan kerja yang kuat.
Anies-Cak Imin, yang telah mengumumkan komitmennya untuk menciptakan 15 juta lapangan kerja baru, kini menghadapi persaingan sengit dari pasangan Ganjar-Mahfud MD. Di mana ia juga menekankan akan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dengan menciptakan 17 juta lapangan kerja baru.
Pasangan Anies-Cak Imin menyoroti berbagai langkah yang mereka rencanakan untuk mencapai target mereka yang ambisius.
Termasuk kerjasama dengan sektor swasta, investasi dalam industri strategis, pelatihan keterampilan, dan dukungan lebih lanjut bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pasangan Anies-Cak Imin juga mengatakan bahwa komitmen mereka menciptakan 15 juta lapangan kerja akan diikuti dengan kualitas yang baik di seluruh sektor.
Tidak hanya itu, mereka juga menargetkan bahwa tingkat pengangguran akan turun ke angka 3,5 persen hingga 4 persen pada tahun 2029.
“Dengan target menurunkan tingkat kemiskinan dari 9,36 persen (Maret, 2023) menjadi 4 persen – 5 persen (2029); dan kemiskinan ekstrem 0 persen (2026),” yang tertuang dalam dokumen visi dan misi Anies dan Cak Imin.
Komitmen Ganjar – Mahfud MD
Di sisi lain, pasangan Ganjar-Mahfud MD menawarkan pendekatan yang lebih rinci. Termasuk rencana konkrit untuk mendorong industri manufaktur dan pertanian yang mereka klaim akan menciptakan jutaan pekerjaan baru.
Ganjar Pranowo, yang baru saja selesai menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, menggarisbawahi pengalaman pemerintahannya dalam mengatasi pengangguran di tingkat nasional.
Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki misi untuk menciptakan 17 juta lapangan kerja baru pada 2025-2029 bila terpilih menjadi presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Salah satu tujuan dari rencana tersebut untuk mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja yang ideal. Penyerapan tenaga kerja yang dimaksud ialah dengan memastikan bahwa setiap orang mendapatkan pekerjaan dengan cepat dengan menyertakan pekerja baru setiap tahun.
Pasangan ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, mereka juga akan membuat lingkungan bisnis yang mendukung pertumbuhan bisnis ultra mikro dan UMKM serta bisnis yang mampu naik kelas secara konsisten.
Selain itu, sebagai bagian dari upaya mereka untuk melepaskan Indonesia dari jebakan pendapatan kelas menengah, mereka menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata setiap tahun sebesar 7 persen.
Dalam kontestasi politik yang semakin ketat, isu pengangguran dan janji penciptaan lapangan kerja yang kuat akan menjadi salah satu poin utama dalam pemilihan presiden mendatang.
Meskipun para pasangan calon menawarkan pendekatan yang berbeda, satu hal yang pasti adalah pentingnya perubahan nyata dalam kehidupan rakyat Indonesia. Terutama di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi negara ini akibat pandemi Covid-19.
Pemilihan presiden yang akan datang akan menjadi momen penting dalam menentukan arah ekonomi dan ketenagakerjaan Indonesia. (paa/ads)