ANDALPOST.COM – New York adalah kota besar yang memiliki jumlah tikus yang sangat banyak. Meski sudah dibasmi, puncak populasi tikus meledak pada awal pandemi COVID-19.
Tikus-tikus di kota itu terkenal dengan pertumbuhannya yang subur, pemakan yang rakus, tingkahnya yang licik, dan kuat bertahan hidup.
Tikus-tikus berwarna coklat ini sudah lama tinggal di New York City, bahkan sejak masa Perang Revolusi. Setidaknya selama satu abad, pejabat kota telah mencoba dan gagal dalam memberantasnya hewa hama liar yang berkeliaran tersebut.
Melansir dari situs CNBC, baru-baru ini dikabarkan kota New York membuka lowongan pekerjaan sebagai bos pembasmi tikus atau director of rodent mitigation. Walikota New York, Eric Adams pada Kamis (8/11/2022) menulis dalam akun resmi Twitternya sebuah artikel tentang posisi tersebut.
“Jika Anda memiliki dorongan, tekad, dan naluri pembunuh yang diperlukan untuk melawan populasi tikus tanpa henti di Kota New York – maka pekerjaan impian Anda menunggu,” tulisnya.
“Tikus bukan teman kita. Mereka adalah musuh yang harus dibasmi dengan kekuatan gabungan dari pemerintah kota kita. Hewan pengerat menyebarkan penyakit, merusak rumah dan kabel, dan bahkan berusaha mengendalikan pergerakan staf dapur dalam upaya mengambil alih pekerjaan manusia,” lanjut bunyi kutipan langsung pada lowongan pekerjaan unik tersebut.
“Tikus menyebarkan penyakit, merusak rumah dan kabel, dan bahkan berusaha mengendalikan pergerakan staf dapur dalam upaya mengambil alih pekerjaan manusia,” tambahnya.
Adapun gaji tahunan yang ditawarkan oleh pemerintah kota New York adalah antara Rp1,8 miliar hingga Rp2,6 miliar.
Sebelum mendaftar pekerjaan tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk mengembangkan strategi, mengelola proyek, dan memimpin tim sebagai persyaratannya. Hal ini guna melawan hewan pengerat kota yang mematikan tersebut.
Mereka juga menuntut seseorang yang bergelar sarjana dan memiliki pengalaman yang relevan selama lima hingga delapan tahun. Yang paling penting adalah dorongan, tekad, dan naluri pembunuh yang diperlukan untuk melawan populasi tikus di New York.
Kandidat yang memenuhi kualifikasi tersebut harus memiliki semangat tinggi, bersikap solutif dari berbagai sudut permasalahan kota. Termasuk meningkatkan efisiensi operasional, pengumpulan data, inovasi teknologi, pengelolaan sampah, dan pembantaian grosir.
Ia juga mengatakan bahwa pelamar yang terpilih nantinya akan mendapatkan jiwa petualang, humor licik, stamina dan keahlian tangguh.
Sementara itu, dikutip dari situs Ny Times, tahun 2022 bukanlah tahun pertama yang melakukan upaya pemusnahan tikus pertama di kota New York.
Misi anti-tikus Tuan Adams sejalan dengan tujuannya yang lebih besar untuk mengurangi kekacauan dan membuat warga New York merasa aman.
Departemen kesehatan Kota New York sudah memiliki ahli biologi hewan pengerat. Ia adalah Robert Corrigan, seorang ahli hewan pengerat perkotaan terkenal yang sibuk memasang sensor pergerakan di jalan-jalan kota untuk memantau perilaku tikus.
Departemen kesehatan juga memiliki Kantor Pengendalian Hama, juga gugus tugas hewan pengerat di seluruh kota.
(RNH/MIC)