ANDALPOST.COM – Donald Trump, menyerukan penghentian konstitusi melalui platfrom besutannya yang bernama “Truth Social“. Mantan presiden Amerika Serikat tersebut, menyerukan penghentian konstitusi guna membatalkan pemilu 2020 yang lalu.
Alhasil, langkah yang diambil Donald Trump merupakan kelanjutan dari penyangkalan pemilu sebelumnya.
Postingan Trump di Truth Social
“Apakah kalian membuang Hasil Pilpres 2020 dan menyatakan PEMENANG YANG BERHAK, atau kalian membuat PEMILU BARU?,” tanya Trump, di awal tulisannya pada platform Truth Social tersebut.
“Tipe penipuan besar-besaran ini, mengizinkan penghentian semua aturan, peraturan, dan pasal. Bahkan, yang ditemukan dalam Konstitusi,” tulis Trump melanjutkan.
Selain itu, Trump juga menuduh teknologi besar yang bekerja sama dengan pemerintahan. Ia mengecam, bahwa pemilihan tersebut adalah pemilihan yang curang.
“Para pendiri kita yang hebat tidak mau dan tidak akan memaafkan, pemilihan yang salah & curang!,” sambung Trump.
Diketahui, postingan Trump tersebut muncul usai rilisan email internal Twitter muncul. Pada email tersebut, mereka ditunjukkan tentang pertimbangan pada tahun 2020 lalu.
Tanggapan Bates dan Cheney
Juru bicara Gedung Putih, Andrew Bates, pada Sabtu (03/12/2022) mengungkapkan pernyataan Trump merupakan pernyataan laknat bagi jiwa bangsa. Ia harus “dikutuk secara universal”.
“Anda tidak bisa hanya mencintai Amerika ketika Anda menang,” papar Bates dalam sebuah pernyataan.
“Konstitusi Amerika adalah dokumen sakral yang selama lebih dari 200 tahun telah menjamin kebebasan dan supremasi hukum berlaku di negara besar kita. Konstitusi menyatukan rakyat Amerika,” ungkapnya.
“Terlepas dari partainya, para pemimpin terpilih telah bersumpah untuk menegakkannya,” tambahnya.
“Itu adalah monumen pamungkas bagi semua orang Amerika yang telah memberikan hidup mereka. Untuk, mengalahkan para lalim yang mementingkan diri sendiri,” jelas Bates.
Ia mengatakan dengan andal, bahwa tidak ada yang berhak untuk menyalahgunakan kekuasaan mereka dan menginjak-injak hak-hak dasar yang ada.
Sementara itu, perwakilan dari Partai Republik, Liz Cheney dari Wyoming, secara gamblang juga mengecam pernyataan Trump.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.