Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Filipina Tuduh China Tembak Meriam Air ke Kapalnya di Laut China Selatan 

Foto yang diambil oleh Penjaga Pantai Filipina yang menunjukkan tampaknya sebuah kapal Penjaga Pantai China memblokir jalurnya selama misi pasokan ulang di Laut China Selatan pada Sabtu, 5 Agustus. (Sumber: Penjaga Pantai Filipina/AP via CNN)

China Bersumpah Klaim Daerah Teritorial dan Penegakan Hukumnya

Kapal Penjaga Pantai China yang berpapasan dengan Personel Penjaga Pantai Filipina dengan perahu karet, di Laut China Selatan pada April. (Sumber: Ted Aljibe/Agence France-Presse/Getty Images via New York Times)

Gan Yu, juru bicara Penjaga Pantai China, menjelaskan bahwa justru pihak Filipina lah yang secara ilegal menyusup ke perairan yang berdekatan dengan wilayah China.

“Dua kapal pasokan Filipina dan dua kapal penjaga pantai secara ilegal menyusup ke perairan yang berdekatan dengan Karang Renai di Kepulauan Nansha China,” tulisnya.

Ia kemudian memaparkan bahwa pihaknya hanya menjalankan pekerjaannya, yaitu menerapkan kontrol yang dipelukan. Sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan.

“Penjaga pantai China menerapkan kontrol yang diperlukan sesuai dengan hukum dan mencegah kapal Filipina membawa bahan konstruksi ilegal,” paparnya.

Atas hal itu, pihaknya pun menyampaikan desakan kepada Filipina untuk segera menghentikan aktivitas pelanggaran yang dilakukannya.

“Kami mendesak pihak Filipina untuk segera menghentikan kegiatan pelanggarannya di wilayah maritim tersebut,” desak Gan Yu.

Ia juga menegaskan kembali mengenai klaim teritorial China di pulau-pulau serta Laut China Selatan. Juga bersumpah akan melanjutkan aktivitas penegakan hukumnya di wilayah tersebut.

Dukungan AS kepada Filipina

Atas insiden ini, Amerika Serikat buka suara dan bahkan tidak tanggung-tanggung, menyampaikan kutukan kerasnya terhadap tindakan yang dilakukan Beijing dengan menyebutkan sebagai “tindakan berbahaya”.

Tidak hanya itu, Amerika Serikat juga menyalahkan “milisi maritim” China atas insiden tersebut.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan dukungannya untuk Filipina, dengan menyebutkan “sekutu Filipina kami”.

Departemen tersebut bahkan meminta China untuk senantiasa menghormati kebebasan navigasi.

“(China) tidak memiliki klaim yang sah atas wilayah maritim di sekitar Second Thomas Shoal,” katanya dalam sebuah pernyataan di hari Sabtu. (ala/ads)