Kehancuran Akibat Gempa
Sementara itu, di desa Amizmiz, dekat Tafeghaghte, sebuah ekskavator menyeret puing-puing terberat sebelum tim penyelamat menggali puing-puing berdebu untuk mengeluarkan sesosok tubuh yang tampaknya berada di bawah selimut.
Kedua desa tersebut terletak di Provinsi Al-Haouz, lokasi pusat gempa, di mana pihak berwenang mencatat 1.351 kematian.
Menurut televisi publik Maroko lebih dari 18.000 keluarga terkena dampak.
Lahcen Haddad, seorang senator Maroko dan mantan menteri pun mengungkapkan kesulitan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil.
“Kadang-kadang jalan menuju ke desa-desa tidak beraspal, jadi Anda harus mendatangkan tentara untuk menjangkau penduduk di sana dan memulai misi penyelamatan di saat mengevakuasi beberapa korban cedera,” ungkap Haddad.
Tim penyelamat juga harus menghadapi longsoran batu yang menghalangi jalan menuju pegunungan.
Di Taalat N’Yaacoub, sekitar 90 km (56 mil) selatan Marrakesh, upaya untuk menemukan mereka yang terjebak di reruntuhan pun terus berlanjut.
Menunggu dengan cemas, setelah kehilangan sembilan anggota keluarganya, Mohamed Ait Ighral berharap cucunya yang tersisa bisa diselamatkan.
“Ini menghancurkan hati saya.”
“Saya kehilangan putri saya, anak-anaknya telah tiada. (Saya) menunggu satu orang. Semoga saja dia masih hidup,” beber Ighral. (spm/ads)